Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Awas, Puan Kritis kepada Jokowi hingga 2024

26 Agustus 2021   09:38 Diperbarui: 26 Agustus 2021   09:44 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sikap pro rakyat tahapan pertama dilakukan dengan bersikap kritis kepada pemerintah. Tahapan selanjutnya bagi-bagi sembako di tahun 2024, terutama saat coblosan.

Sebagai partai besar dan pendukung utama pemerintah, PDIP tidak mau lengah dengan kondisi yang serba terfasilitasi dan nyaman yang dinikmati saat ini. Mereka berusaha tetap menggunakan sikap kritis kepada pemerintah agar mendapat simpati, empati, dan dukungan dari rakyat. 

PDIP sadar bahwa rakyat semakin cerdas sehingga kalua hanya mengandalkan pemilih tradisional dan loyal, suara untuk menjadi nomer satu tidak akan tercapai.

Sebagai langkah yang penting untuk mencari simpat rakyat, PDIP tidak mau tertinggal dengan langkah Partai Demokrat dan PKS yang lebih dahulu kritis kepada pemerintah terhadap berbagai macam kebijakan, termasuk perubahan warna cat pesawat kepresidenan. 

Bila sikap kritis dua partai itu dibiarkan atau tidak diimbangi oleh partai-partai lain maka Partai Demokrat dan PKS kemungkinan besar akan banyak mendulang suara dalam Pemilu 2024.

Agar kondisi itu tidak terjadi dan tidak mau ketinggalan start dari partai-partai yang lainnya, maka PDIP segera bangun tidur, sadar, untuk melakukan langkah-langkah kritis kepada pemerintah. 

Langkah-langkah kritis kepada pemerintah yang dilakukan PDIP kalau kita amati secara jujur sebenarnya adalah hanya skenario atau strategi pemenangan pemilu. Langkah-langkah itu digunakan hanya untuk menggalang dukungan dari rakyat.

Sebagai partai pendukung utama pemerintahan Presiden Jokowi, problem-problem yang dikritikan oleh Puan, Effendi Simbolon, Masinton Pasaribu, dan politisi PDIP lainnya, kalau mau jujur dan tertangani sebenarnya bisa diatasi secara diam-diam. Puan selain Ketua DPR, juga elit PDIP. 

Sedang Jokowi selama ini disebut sebagai petugas partai (PDIP). Nah, masalah-masalah yang ada di masyarakat, bisa dibahas atau diomongi, bila mereka melakukan pertemuan, baik secara formal dan informal, baik acara partai maupun pertemuan DPR-Presiden.

Pertemuan secara formal dan informal antara Puan, Jokowi, dan politisi PDIP lainnya pasti kerap dilakukan. Dalam pertemuan itu pastinya banyak dibahas berbagai hal, mulai dari pujian sampai kritikan disampaikan namun pertemuan itu bisa jadi dianggap tidak gagah sebab dirasa tidak terbuka dan tidak berposisi sebagai pihak yang kritis. 

Sehingga Puan tetap melakukan kritik secara terbuka. Kritik itu dilakukan bukan untuk menyampaikan masalah bangsa, sebab hal demikian bisa dilakukan dalam pertemuan informal maupun formal dengan Jokowi, namun untuk menggalang dukungan dari rakyat untuk Pemilu 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun