Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kartun Nabi Menyesatkan Umat Manusia

4 November 2020   08:24 Diperbarui: 4 November 2020   10:04 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah berulang kali media-media di negara Eropa mengunggah kartun Nabi Muhammad SAW. Dengan dalih kebebasan berekspresi dan bersuara, mereka melakukan hal yang demikian. Kebebasan bersuara itu dikatakan oleh pemimpin-pemimpin negara Eropa dijamin oleh Konstitusi, undang-undang dasar, sehingga mereka tidak bisa melarang.

Pastinya kartun Nabi yang dibuat menimbulkan respon dari kalangan Ummat Islam di mana saja. Islam menolak kartun Nabi sebab dalam ajaran yang ada, Nabi tidak boleh digambarkan sehingga sampai sekarang Ummat Islam sendiri tidak tahu bagaimana wajah Nabi. Beda dengan agama lain yang Nabinya bisa digambar dan digambarkan.

Meski Ummat Islam tidak tahu wajah Nabi itu bagaimana namun dalam buku-buku yang mengupas atau biography Nabi, ada gambaran-gambaran Nabi, seperti ia tampan (ada yang menyebut lebih tampan daripada Nabi Yusuf), dipercaya (Al Amin), lembut, dan tegas terhadap hal-hal yang batil atau melanggar ajaran Allah. Walau fisik dan sikap Nabi memiliki banyak kelebihan namun Ia tetap tidak boleh digambarkan.

 Nah, sedang komikus Eropa menggambarkan Nabi dengan goresan yang ngawur dan salah kaprah. Komikus Eropa itu pasti tidak membaca sejarah Nabi sehingga goresan pensil yang ada di kertas, jauh sekali dengan sikap dan sifat Nabi. Komikus Eropa menggambarkan Nabi secara subjektif dan berdasarkan pandangan yang salah mengenai Islam.

Tidak diperbolehkannya menggambar wajah Nabi dalam agama Islam, lalu komikus Eropa menggambarkan wajah Nabi kemudian menyebarkan berulang-ulang. Hal demikian bisa menyesatkan seluruh ummat Manusia. Nabi yang mereka gambarkan, adalah bentuk kebohongan. Mereka tidak tahu wajah Nabi tapi menggambarkan.

Bila kebohongan terus diulang, hal yang demikian kelak akan bisa menjadi kesan bahwa itu benar. Bila gambar Nabi yang salah dan ngawur terus diproduksi kemudian disebar ke masyarakat awam di Eropa dan dunia, hal demikian bisa membentuk opini pada mereka dengan mengatakan, O, ini Nabi itu ya. Akibatnya pandangan mereka kepada Nabi dan Islam menjadi tidak baik.

Untuk itu kartun Nabi harus dilarang sebab hal yang demikian akan menyesatkan ummat manusia. Ummat manusia tidak tahu tentang bagaimana bentuk fisik Nabi sesungguhnya tetapi diberi gambar sosok Nabi dengan gambaran yang salah dan ngawur.

 Bangsa Eropa kerap melontarkan mengenai HAM dan menghormati rasa kemanusiaan namun sayangnya mereka atas nama HAM melecehan dan menghina ummat dan kelompok di luar mereka. 

Jadi ada subjektifitas dalam masalah HAM dan hak yang paling asasi manusia. Mereka meminta yang lain menghormati hak-haknya tetapi mereka tidak mau menghormati hak orang lain. Jadi di sinilah letak permasalahan itu terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun