Dalam dunia sepakbola, negara Jerman merupakan salah satu raksasa di antara raksasa lainnya. Sejak Piala Dunia digelar, tim yang berjuluk Die Mannschaft dan De Panzer itu sudah empat kali pernah merasakan Juara Dunia. Pertama pada tahun 1954 di Swiss, kedua tahun 1974 di Jerman (Barat), ketiga tahun 1990 di Italia, dan keempat tahun 2014 di Brazil.
Jerman sering masuk ke final dalam Piala Dunia namun tak selalu sukses menjadi pertama. Delapan Kali masuk final dan empat kali menjadi runner up atau juara dua. Jerman menjadi juara kedua pada Piala Dunia tahun 1966 di Inggris, tahun 1982 di Spanyol, tahun 1986 di Meksiko, tahun 2002 di Korea dan Jepang. Serta tiga kali menjadi juara tiga, tahun 1970 di Meksiko, tahun 2006 di Jerman, dan tahun 2010 di Afrika Selatan. Serta sekali juara juara keempat, tahun 1958 di Swedia. pialadunia2018. pialadunia2018.
Sejak Piala Dunia digelar, Jerman kecuali tahun 1930 di Uruguay dan tahun 1950 di Brazil, absent, selebihnya atau 18 kali, yakni 1934, 1938, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010, serta 2014, Jerman selalu hadir dalam gelaran akbar dunia bola itu. Dari sinilah maka Jerman disebut sebagai specialis turnamen. Â
Dalam melakukan pembinaan sepakbola, Jerman memulainya dari desa-desa. Pernah pengalaman saat di Jerman, saya melihat di sana di setiap desa ada lapangan sepakbola.Â
Di setiap desa ada dua lapangan, satu untuk latihan rutin dan satu dipergunakan saat pertandingan resmi. Meski di desa, lapangan di sana sangat bagus dan memenuhi standard UEFA atau FIFA. Lapangan dengan rumput yang hijau, ada pori-pori sehingga bisa menyerap genangan air, dan dirawat secara rutin.Â
Saya pernah melihat lapangan yang ada disiram dengan air ketika panas menerpa dan saya pernah melihat bagaimana seseorang dengan mesin pemotong rumput menjalankan perawatan. Jadi lapangan di sana benar-benar dirawat dan dijaga.
Sesuai dengan jadwal, mereka dibina secara bertahap. Satu babak berlatih teknik dan game, babak selanjutnya bermain tik tak, dan seterusnya sesuai dengan perkembangan. Fasilitas untuk mendukung mereka mengasah kemampuan menguasai bola dan pertandingan pun juga lengkap. Mereka memiliki semacam 'orang-orangan' saat mereka latihan free kick di luar kotak pinalti.
Soal uji tanding, mereka rutin melakukan pertandingan antardesa di antarkota di negara itu. Pertandingan dengan desa negara lain pun pastinya juga pernah dilakukan sebab negara Eropa saling bertetangga dan di antara mereka bepergian ke antarnegara tanpa visa. Jadi bisa saja klub desa di Jerman bertanding melawan klub desa dari Ceko, Belanda, Austria, Perancis, atau Polandia.