Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Di Jerman, Sepak Bola Dimulai dari Desa

25 Juni 2018   09:54 Diperbarui: 13 Agustus 2018   08:59 2812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu Klub Desa (dokpri)

Dalam dunia sepakbola, negara Jerman merupakan salah satu raksasa di antara raksasa lainnya. Sejak Piala Dunia digelar, tim yang berjuluk Die Mannschaft dan De Panzer itu sudah empat kali pernah merasakan Juara Dunia. Pertama pada tahun 1954 di Swiss, kedua tahun 1974 di Jerman (Barat), ketiga tahun 1990 di Italia, dan keempat tahun 2014 di Brazil.

Jerman sering masuk ke final dalam Piala Dunia namun tak selalu sukses menjadi pertama. Delapan Kali masuk final dan empat kali menjadi runner up atau juara dua. Jerman menjadi juara kedua pada Piala Dunia tahun 1966 di Inggris, tahun 1982 di Spanyol, tahun 1986 di Meksiko, tahun 2002 di Korea dan Jepang. Serta tiga kali menjadi juara tiga, tahun 1970 di Meksiko, tahun 2006 di Jerman, dan tahun 2010 di Afrika Selatan. Serta sekali juara juara keempat, tahun 1958 di Swedia. pialadunia2018. pialadunia2018.

Sejak Piala Dunia digelar, Jerman kecuali tahun 1930 di Uruguay dan tahun 1950 di Brazil, absent, selebihnya atau 18 kali, yakni 1934, 1938, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010, serta 2014, Jerman selalu hadir dalam gelaran akbar dunia bola itu. Dari sinilah maka Jerman disebut sebagai specialis turnamen.  

Salah satu lapangan desa di Jerman (dokpri)
Salah satu lapangan desa di Jerman (dokpri)
Sebagai tim yang tangguh dan bermental baja tentu Jerman sangat serius dan menjadi nafas keseharian dalam membina sepakbola. Sebagai negara yang pernah mengagungagungkan dirinya sebagai bangsa yang mulia dan di atas negara-negara lainnya, ubber alles, orang atau bangsa Jerman memang mempunyai kelebihan di atas bangsa yang lain. Selain bangsa Jerman memiliki kecerdasan yang lebih, terbukti banyak ilmuwan baik sosial maupun science berasal dari negeri itu, bangsa ini juga memiliki tingkat kedisplinan yang tinggi.

Dalam melakukan pembinaan sepakbola, Jerman memulainya dari desa-desa. Pernah pengalaman saat di Jerman, saya melihat di sana di setiap desa ada lapangan sepakbola. 

Di setiap desa ada dua lapangan, satu untuk latihan rutin dan satu dipergunakan saat pertandingan resmi. Meski di desa, lapangan di sana sangat bagus dan memenuhi standard UEFA atau FIFA. Lapangan dengan rumput yang hijau, ada pori-pori sehingga bisa menyerap genangan air, dan dirawat secara rutin. 

Saya pernah melihat lapangan yang ada disiram dengan air ketika panas menerpa dan saya pernah melihat bagaimana seseorang dengan mesin pemotong rumput menjalankan perawatan. Jadi lapangan di sana benar-benar dirawat dan dijaga.

Pembinaan Usia Dini Di Salah Satu Lapangan Desa di Jerman (dokpri)
Pembinaan Usia Dini Di Salah Satu Lapangan Desa di Jerman (dokpri)
Tak hanya lapangan yang hijau, terawat, sehingga memenuhi standard UEFA atau FIFA namun pembinaan di sana juga sangat terukur dan terpola. Bila di kampung kita, orang datang ke lapangan mereka langsung bermain namun di sana tidak, anak-anak muda yang ikut klub desa, mereka berlatih secara terpola. 

Sesuai dengan jadwal, mereka dibina secara bertahap. Satu babak berlatih teknik dan game, babak selanjutnya bermain tik tak, dan seterusnya sesuai dengan perkembangan. Fasilitas untuk mendukung mereka mengasah kemampuan menguasai bola dan pertandingan pun juga lengkap. Mereka memiliki semacam 'orang-orangan' saat mereka latihan free kick di luar kotak pinalti.

Soal uji tanding, mereka rutin melakukan pertandingan antardesa di antarkota di negara itu. Pertandingan dengan desa negara lain pun pastinya juga pernah dilakukan sebab negara Eropa saling bertetangga dan di antara mereka bepergian ke antarnegara tanpa visa. Jadi bisa saja klub desa di Jerman bertanding melawan klub desa dari Ceko, Belanda, Austria, Perancis, atau Polandia.

Dukungan berbagai pihak di Klub Desa (dokpri)
Dukungan berbagai pihak di Klub Desa (dokpri)
Sebagai negara yang maju dan menjunjung kesetaraan, pelatihan sepakbola yang dilakukan pada usia dini, mereka tidak mengenal perbedaan jenis kelamin. Saya melihat bagaimana anak-anak yang mempunyai hobby bermain sepakbola, baik mereka laki-laki atau perempuan, mereka dibina dalam satu klub dan berlatih secara bersamaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun