Apa yang diharapkan oleh penguasa Orde Baru dengan memberi berbagai macam doktrin dan aturan gagal karena tidak diimbangi oleh penguasa dengan sikap-sikap seperti apa yang ditatarkan dalam Penataran P4. Dalam Penataran P4, peserta pasti akan diberikan pemahaman mengenai demokrasi dan sistem ekonomi Pancasila namun penguasa Orde Baru sendiri tidak melakukan hal yang demikian malah bertentangan dengan demokrasi dan ekonomi Pancasila.
Dengan demikian, apa yang dilakukan oleh pemerintah sekarang, di bawah Presiden Joko Widodo, yang menggagas sertifikasi kepada penceramah khutbah sholat jumat juga akan mengalami hal yang sia-sia bahkan bisa lebih menguatkan perlawanan kepada penguasa bila pemerintah di satu sisi mendorong kita berbuat baik namun di sisi yang lain  pemerintah melakukan tindakan yang sebaliknya.
Bila program sertifikasi itu berjalan, memang bisa berjalan, penceramah di dalam kelas akan ditatar dan dilitsus agar mereka bisa menyampaikan pesan-pesan yang sesuai dengan selera pemerintah. Setelah pendidikan mereka diberi sertifikast sebagai tanda boleh naik mimbar. Namun apakah ada jaminan mereka akan menyampaikan pesan-pesan sesuai harapan pemerintah?
Berdasarkan pengalaman pada masa Orde Baru, program yang demikian biasanya ditujukan hanya untuk meredam kekritisan masyarakat pada pemerintah. Sayangnya upaya itu, terbukti tidak berhasil.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI