Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sertifikasi Membungkam Ulama?

7 Februari 2017   11:46 Diperbarui: 7 Februari 2017   12:06 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang diharapkan oleh penguasa Orde Baru dengan memberi berbagai macam doktrin dan aturan gagal karena tidak diimbangi oleh penguasa dengan sikap-sikap seperti apa yang ditatarkan dalam Penataran P4. Dalam Penataran P4, peserta pasti akan diberikan pemahaman mengenai demokrasi dan sistem ekonomi Pancasila namun penguasa Orde Baru sendiri tidak melakukan hal yang demikian malah bertentangan dengan demokrasi dan ekonomi Pancasila.

Dengan demikian, apa yang dilakukan oleh pemerintah sekarang, di bawah Presiden Joko Widodo, yang menggagas sertifikasi kepada penceramah khutbah sholat jumat juga akan mengalami hal yang sia-sia bahkan bisa lebih menguatkan perlawanan kepada penguasa bila pemerintah di satu sisi mendorong kita berbuat baik namun di sisi yang lain  pemerintah melakukan tindakan yang sebaliknya.

Bila program sertifikasi itu berjalan, memang bisa berjalan, penceramah di dalam kelas akan ditatar dan dilitsus agar mereka bisa menyampaikan pesan-pesan yang sesuai dengan selera pemerintah. Setelah pendidikan mereka diberi sertifikast sebagai tanda boleh naik mimbar. Namun apakah ada jaminan mereka akan menyampaikan pesan-pesan sesuai harapan pemerintah?

Berdasarkan pengalaman pada masa Orde Baru, program yang demikian biasanya ditujukan hanya untuk meredam kekritisan masyarakat pada pemerintah. Sayangnya upaya itu, terbukti tidak berhasil.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun