Perencanaan karier adalah sesuatu yang harus direncanakan sejak jauh hari karena hal tersebut merupakan suatu hal yang berpengaruh jangka panjang. Merencanakan tujuan dari seseorang dan kemana mereka akan pergi dan melangkah setelahnya. Frank Parson dalam Winkel & Hastuti (2010, hlm.408) merumuskan bahwa perencanaan karier merupakan suatu cara untuk membantu peserta didik dalam memilih suatu bidang karier yang sesuai dengan potensi dan bakar minat mereka, sehingga dapat cukup berhasil di masa depannya.
Perencanaan karier didasarkan atas potensi yang dimiliki siswa sehingga tidak ada pertentangan antara karier yang dipilih dengan potensi yang ada pada diri siswa. Oleh karena itu peran guru BK yang pertama dalam perencanaan masa depan, dalam hal ini perencanaan karier, adalah dengan mengidentifikasi potensi atau minat bakat dari peserta didik tersebut. Identifikasi tersebut dapat di lakukan dengan melakukan tes minat bakat dan juga tes lain seperti tes iq. Setelah mengetahu apa potensi dan minat bakat dari peserta didik, kita sebagai guru BK bisa menawarkan beberapa pilihan lanjutan karir.
Setelah mengetahui potensi serta bakat dan minat peserta didik dan juga memiliki beberapa pilihan karir bagi mereka, kita bisa melakukan beberapa sesi konsultasi dengan peserta didik. Mengenai pengambilan keputusan karier, Dewa Ketut Sukardi menyatakan bahwa pengambilan keputusan karier merupakansuatu proses dimana seseorang mengadakan suatu seleksi terhadapbeberapa pilihan dalam rencana masa depan. Kita akan menjelaskan berbagai prosopek dari pilihan-pilihan yang kita tawarkan tadi. Kita akan menjelaskan apa saja kekurangan dan kelebihan dari beberapa pilihan yang ada tadi. Kita sebagai guru BK juga harus menjelaskan kenapa kita menyarankan beberapa pilihan tersebut kepada peserta didik. Tentu saja tidak lupa kita juga harus menanyakan kira-kira apakah ada bidang karir yang diminati atau menjadi cita-cita peserta didik tersebut.
Apabila peserta didik sudah menetapkan tujuan yang akan dia capai, maka peran atau tugas kita sebagai guru BK setelahnya adalah membantu peserta didik menyusun rencana untuk mencapai tujuan yang sebelumnya sudah peserta didik tersebut tentukan. Mulai dari menyusun rencana belajar, lalu menemukan metode yang tepat, merencanakan apa saja yang harus di lakukan agar tujuannya tercapai, seperti mengikuti lomba, kemudian membantu memfasilitasi minat dan bakat siswa, seperi mencari bimbel tempat les atau pelatih serta lomba yang berkaitan dengan minat dan bakat peserta didik tersebut. Selain itu kita juga bisa mengadakan acara seperti sosialisasi mengenai menentukan pilihan karir ataupun mengundang pihak-pihak universitas untuk melakukan sosialisasi mengenai universitas mereka. Mulai dari jurusan yang ada serta prospek kerja setelah lulus. Kita juga bisa merencanakan beberapa seminar mengenai motivasi belajar, serta strategi untuk mencapai tujuan yang telah dipilih peserta didik tadi.
Selain itu, tentu saja di dalam prosesnya peserta didik akan mengalami beberapa kesulitan. Oleh karena itu peran kita sebagai guru BK adalah sebagai seseorang yang bisa membantu mereka menghadapi masalah tersebut, baik mencari solusi ataupun membantu peserta didik membuat keputusan terkait dengan masalah yang ada. Masalah yang dihadapi oleh peserta didik bisa sangat beragam. Bisa berupa masalah pribadi seperti kesehatan mental yang kurang stabil, masalah sosial seperti kurang bisa bergaul dengan teman, masalah di keluarga, maupun masalah akademik. Guru BK juga memiliki tugas untuk membantu peserta didik dalam mengatasi masalah masalah tersebut melalui sesi konseling.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa memang guru BK memegang peranan yang penting terhadap perencanaan masa depan peserta didik. Karena selain orang tua, peserta didik juga memerlukan bimbingan dari seseorang yang berkemungkinan lebih memahami tentang perancangan masa depan dan dapat membantu mereka membuat keputusan. Dan kita juga harus bisa melaksanakan tugas atau peran kita tersebut dengan baik. Karena apabila kita salah dalam menangani seorang peserta didik, maka masa depan peserta didik tersebut lah yang akan menjadi taruhannya.
