Kamu anak linguistik ya? Bisa bantu terjemahin teks ini? Pasti bisa dong nerjemahin, kan kuliahnya linguistik
Mungkin hal ini sering dialami oleh mahasiswa sastra yang notabene belajar ilmu bahasa alias 'Linguistik'. Banyak juga yang bilang kalau penerjemah adalah ahli di bidang linguistik (linguist), begitu juga sebaliknya. Atau, mereka yang belajar linguistik bisa disebut penerjemah. Sebagai mahasiswa yang masih belajar linguistik, hal-hal diatas tampaknya perlu diklarifikasi dan dijelaskan kembali kepada mereka yang salah paham.
Linguistik adalah ilmu bahasa (scientific study of language) yang mempelajari seluk beluk bahasa tertentu dari tataran terbesar sebuah bahasa (makna) hingga yang terkecil (bunyi). Tentunya banyak sekali hal yang dipelajari selain ilmu penerjemahan, di antaranya seperti fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, semiotik, pragmatik, dll.
Apa Sih yang Dilakukan oleh Seorang Linguis?
Menarik jika membaca artikel dari Linguistic Mystic yang memaparkan apa itu tugas seorang ahli bahasa (linguis). Bahasa memang bisa dibilang abstrak, namun fenomena-fenomena di dalamnya menjadikannya sesuatu yang penting dan layak untuk diteliti lebih lanjut. Bahasa akan terus berkembang seiring berkembangnya zaman. Bahasa juga akan mati atau punah jika sudah tidak ada lagi yang menggunakannya.

- Mencari metode baru yang efektif dalam pengajaran bahasa asing (Language Teaching)
- Menjadi speech therapist untuk mereka yang tidak bisa berbahasa lagi karena serangan stroke (Psycholinguistics)
- Membuktikan kejujuran atau kebohongan seseorang dalam persidangan (Forensic Linguistics)
- Mendokumentasikan bahasa-bahasa di pelosok nusantara atau bahkan penjuru dunia yang belum diketahui orang serta melihat cara penggunaannya (Language Documentation)
- Meneliti pemerolehan bahasa manusia sejak kecil (Language Acquisition)
- Melihat fenomena bahasa atau pola-pola penggunaan bahasa yang terjadi di lingkungan atau konteks tertentu (Sociolinguistics)
- Menyusun kamus atau mendokumentasikan penggunaan bahasa lisan dan tulisan ke dalam korpus (Lexicology, Computational Linguistics & Corpus Linguistics)
- Penggunaan bahasa di Internet (NetSpeak)
Dan masih banyak lagi yang lainnya. Ibarat seorang mahasiswa kedokteran yang sedang melanjutkan studi dokter spesialis, mahasiswa linguistik juga menjadi cikal bakal ahli bahasa dengan spesialisasinya masing-masing.
Peneliti, Tapi Kok Tidak Bekerja di Laboratorium?
Lain halnya dengan mahasiswa kedokteran, ilmu kimia dan fisika, mahasiswa atau peneliti linguistik tidak memiliki laboratorium yang lengkap dengan alat-alatnya untuk bekerja. Para peneliti linguistik cenderung melakukan field research kepada si penutur bahasa atau library research dalam penelitiannya.
Menguasai Beberapa Bahasa Juga?
Bukan merupakan sebuah kewajiban seorang ahli bahasa menguasai banyak bahasa. Namun, menguasai bahasa lain itu perlu dan bermanfaat untuk membandingkan dengan bahasa ibu kita sendiri dan juga bermanfaat untuk penelitian yang akan dilakukan.

Linguis bukanlah penerjemah, tidak semua penerjemah menguasai banyak bahasa. Meskipun seorang polyglot (orang yang menguasai banyak bahasa) sekali pun, belum tentu ia menggunakan keahliannya untuk menerjemahkan sebuah teks dari satu bahasa ke beberapa bahasa lain. Seorang penerjemah memiliki keahlian khusus dalam menemukan kesamaan makna atau arti dan mentransfernya dari bahasa sumber ke bahasa target. Mereka juga punya spesialisasi tersendiri dalam menerjemahkan jenis-jenis teks. Jadi sudah jelas, linguis bukanlah penerjemah.
***
Semoga bermanfaat dan memberikan motivasi untuk kalian yang ingin melanjutkan studi di bidang ilmu bahasa serta memberikan pencerahan bagi kalian calon mahasiswa yang ragu atau ingin sekali mengemban ilmu di ranah linguistik.