Pakaian bekas seperti diberikan "kesempatan kedua" di sini. Suasana di dalam toko begitu nyaman dengan pilihan pakaian yang tertata rapi sesuai jenisnya. Sangat jauh dari kesan lapak pakaian bekas yang kotor, berantakan, serta pelayanannya yang tidak ramah.
Tak hanya jenis pakaian seperti kaos, jaket, dan kemeja, di sini juga tersedia topi, tas, hingga sepatu. Semuanya dalam kondisi baik, bersih, wangi, dan layak pakai. Soal kualitas, sudah barang tentu tidak diragukan lagi. Hal ini bisa dilihat dari brand-brand terkemuka yang meramaikan isi katalog Kamar Bekas.
Jika ditanya omset per bulan, Faiz menjawab seraya tertawa "30 jutaan kira-kira". Sebuah nominal yang mungkin membuat karyawan kantoran pada umumnya berfikir panjang untuk beralih jadi wirausahawan juga. Dalam sehari, Kamar Bekas bisa menjual puluhan hingga ratusan potong pakaian. Stok barang pun selalu datang di setiap minggunya.
Menurutnya, berjualan pakaian bekas itu menarik karena barang yang dijual tidak sama antara satu dengan lainnya. Pembeli yang datangpun seperti sedang mencari "harta karun" fesyen yang diinginkannya. Â Â
Faiz sudah menjadi pelanggan setia JNE sejak awal merintis bisnisnya. Pelayanan yang prima, jaringan yang luas se-Indonesia, serta banyak promosi yang menguntungkan seller hanyalah secuil dari banyak alasan mengapa JNE menjadi pilihan utama dalam membantu mengembangkan usahanya.            Â
Selain berkontribusi menunjang kebutuhan gaya hidup di era digital, JNE juga mendukung bergulirnya roda perekonomian Indonesia, khususnya untuk para pengusaha kecil dan menengah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!