Tanpa band pengiring dan tanpa backing vocal, Ia hanya sendirian dengan gitar Telecasterkesayangannya membawakan lagu-lagu yang tenang bagai tetesan air di ruang sunyi.
Musisi muda dan kece kelahiran 29 September 1995 ini baru saja merilis album keduanya "Turn Out The lIghts" dengan hit single-nya "Appointments". Kesuksesan ini berlanjut setalah album pertama yang mendspat respon positif dari penikmat musik dan juga musisi lain.
Bahkan Chris Carrabba, sang pentolan band Dashboard Confessional, membawakan ulang lagu andalan Julien "Sprained Ankle" dalam mini albumnya serta beberapa penampilan Chris bersama band-nya di atas panggung. Chris mengaku penggemar berat Julien Baker sejak menyaksikan aksi panggungnya secara langsung.
Julien Baker knocking me to my knees. @julienrbakerpic.twitter.com/wSvuQeFa7l--- Dashboard Confessional (@dashboardmusic) 1 de octubre de 2016
Meskipun sudah belajar bermain gitar sejak usia 12 tahun, Julien Baker tak pernah ada niat untuk menjadi penyanyi. Ia hanyalah seorang gadis biasa yang religius, sampai ada beberapa orang berpendapat miring tentang wanita mengusik dirinya. "Siapa bilang wanita tidak bisa bermusik?" tegasnya.
 "Oh, you're a girl, you can't play guitar,' I could rip these insane Telecaster blues solos and tell them, 'Yeah, I can burn up a fret board," -- Julien Baker (Noisey.com)
Hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi gadis asal Memphis, Amerika Serikat ini untuk bermusik. Julien juga sempat mengemban ilmu di bidang Audio Engineering dan Sastra di Middle Tennessee State University (MTSU) sebelum akhirnya memutuskan untuk lebih fokus di dunia musik dan disibukkan dengan jadwal turnya yang begitu padat, melebihi jadwal kuliahnya.
Julien mulai menulis lagunya sendiri semasa kuliah --- sebagian besar lirik dan nadanya penuh emosi dan energi dalam alunan nada akustik yang lembut dan agak nge-folk. Ia pun coba "mengabadikannya" di studio rekaman. Alhasil, album perdananya bertajuk "Sprained Ankle" rilis di 2015 dan meninggalkan pendidikannya untuk sementara.Â
Kini Julien semakin matang berkarir di industri musik, panggung demi panggung Ia taklukkan, membius penonton dengan aksinya dan bernyanyi bersama. Julien menyebut panggung sebagai "Gereja" baginya dalam bermusik dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stones.
Bagi pecinta musik akustik, Julien Baker pasti jadi idola baru kalian dengan karya-karya inspiratifnya dan berharap Ia bisa mampir manggung di Indonesia. Nukan tidak mungkin, dengan suara merdu dan keahliannya memainkan berbagai jenis alat musik, Julien Baker akan jadi musisi yang melegenda (atau kembali ke kehidupan kampus).