Bicara soal typo, apalagi yang cukup bersejarah dilakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Twitter mungkin terkesan biasa saja dan hanya menjadi bahan guyonan di media sosial belaka. Namun tidak untuk pria yang satu ini. Saking risihnya dengan kesalahan orang menulis apapun dalam bahasanya sendiri, ia tergerak untuk mengajak orang-orang “membasmi” nya.
Dialah Jeff Deck; seorang staf editorial yang sudah malang melintang di berbagai perusahaan dan juga penulis buku dari Amerika Serikat yang menginisiasi gerakan unik namun bermanfaat ini: “The Great Typo Hunt”.
Jeff sedikit bercerita soal awal dimulainya “The Great Typo hunt” lewat sebuah liputan di televisi. “Saya bertanya pada diri saya sendiri, Saya ingin membuat perubahan! Tapi apa yang bisa saya lakukan? Saya mulai dari keahlian saya menjadi editor.”
“I could spot a typo from a hundred yards “ – Jeff Deck
Awalnya, mereka sering diusir dari taman kota dan dilarang mengunjungi seluruh taman di seluruh kota selama setahun karena mencoba mengoreksi apapun kesalahan tik yang ditemukan di kota-kota di Amerika Serikat tanpa permisi. Seiring berjalannya waktu, misi ini menjadi lebih serius dengan mencoba mengedukasi semua orang yang bersangkutan ada kesalahan tik di sebuah papan pengumuman kafe, toko, atau di manapun serta tak lupa memberi tahu dan meminta izin untuk memerbaikinya, meskipun hanya dengan menambahkan titik atau koma dengan sebuah spidol. Mulia sekali bukan?
Jeff membentuk (TEAL) Typo Eradication Advancement League sebagai gerakan memperbaiki typo yang sudah melakukan perjalanan panjang keliling kota dan negara bagian di tahun 2008, telah sukses menemukan ratusan kesalahan tik di berbagai tempat. Intinya, misi ini merujuk kepada dua hal utama: editing dan educating.
Tulisan tanpa proses editing bisa jadi masalah besar. Yang terpenting selain membantu membenarkan adalah mengedukasi orang untuk teliti dan sadar akan editing. TEAL akan selalu hadir namun tujuan utama adalah membuat orang lebih teliti dan melakukannya sendiri. Mengedukasi orang (meskipun ia berpendidikan) tentang bagaimana ejaan sebuah kata yang benar juga penting dan bisa diteruskan ke generasi berikutnya. Penutur asli saja bisa typo, bagaimana dengan orang asing yang belajar bahasa kita?
Siapkan spidol, kapur, kuas, atau apapun untuk memperbaiki kesalahan tik. Eiitsss, tapi tunggu dulu! Sebagai langkah awal, sebaiknya mari lebih teliti dan pastikan tulisan Anda sendiri bebas dari typo sebelum diketahui orang lain ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H