Mohon tunggu...
Ardita Septia Rahma.A
Ardita Septia Rahma.A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Inovasi Bahan Ajar di Era Pandemi Covid-19

9 Januari 2025   20:47 Diperbarui: 9 Januari 2025   20:47 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran merupakan proses yang memberikan dampak terberat pada perilaku siswa di zaman digitalisasi, dimana guru dituntut untuk dapat lebih kreatif. Dengan teknologi yang canggih di zaman sekarang tentu membawa dampak positif dan negatif bagi siswa. Pada saat pandemi covid 19, telah membawa perubahan drastis dalam dunia pendidikan. Dengan adanya dampak pandemi ini, kurang lebih dari 2 tahun siswa dimanjakan dengan pembelajaran dari rumah, yang pelaksanaannya tidak maksimal. Mengapa tidak maksimal? Karena tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran tersebut dengan baik.

Salah satu aspek yang mengalami transformasi terbesar adalah bahan ajar. Pada saat pandemi para pendidik diminta untuk beradaptasi dengan metode pembelajaran baru. Inovasi dalam bahan ajar menjadi kunci utama untuk memastikan bahwa proses belajar mengajar tersebut tetap berjalan efektif meskipun dilakukan dari jarak jauh (daring). Dengan menerapkan pembelajaran secara daring, perlu memiliki kesiapan jaringan internet yang kuat serta fasilitas lainnya (kuota internet), agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

ada beberapa aspek yang penting mengenai inovasi bahan ajar yang muncul selama era pandemi covid-19, yaitu

1. Pemanfaatan Teknologi Digital

Salah satu inovasi utamanya yaitu pengembangan bahan ajar yang berbasis teknologi digital. banyak guru beralih ke platform seperti aplikasi zoom dan meet untuk mengadakan kelas secara daring. Hal ini, dapat memudahkan guru dalam menerangi materi kepada peserta didik walaupun tidak tatap muka. Selain itu, guru dapat menggunakan akses google classroom dan google form untuk memberikan materi tambahan atau tugas kepada peserta didik dengan mudah.

2. menggunakan Model Pembelajaran Blended Learning

Model blended learning ini, yang menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka. Untuk menerapkan model blended learning ini, perlu perencanaan yang baik. termasuk dalam penyusunan rencana pembelajaran (RPP) yang mencakup tahapan pencarian informasi, akuisisi informasi, dan sintesis pengetahuan dam pemilihan media yang tepat untuk mendukung proses belajar.

3. Mengembangkan Bahan Ajar Interaktif

Hal ini menjadi focus utama dalam inovasi bahan ajar. Guru dapat menciptakan modul e-learning dan flipbook yang tidak hanya menarik perhatian peserta didik tetapi menyeseuaikan dengan konteks lokal dan nilai-nilai budaya siswa.

4. Kreativitas Dalam Penyampaian Materi

Guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pelajaran. Termasuk dalam penggunakan media dan metode yang dapat menarik peserta didik. Seperti media power point dan quiziz. Dengan pendekatan yang bervariasi, proses belajar mengajar menjadi lebih dinamis dan menyenangkan.

Dengan inovasi yang terus berkembang, diharapkan proses pembelajaran dapat tetap efektif meskipun dalam kondisi yang menantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun