Mohon tunggu...
Ardi Syam
Ardi Syam Mohon Tunggu... -

Hobby adalah menulis di blog.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penentuan Hari Baru Bulan Hijra yang Salah

17 Juni 2013   06:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:54 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidakkah anda pernah bertanya kenapa hari baru justru terjadi jam 12.01 AM, atau tengah malam lebih satu menit? Bukankah jam 12 malam lebih orang-orang masih tidur nyenyak? Jawabannya adalah karena International Dateline. Perubahan hari harus terjadi di tempat yang tidak ada orang tinggal atau paling sedikit yang tinggal. Dalam hal ini yang dipilih adalah lautan Pacific. Pemilihan ini menyebabkan hari baru dimulai tengah malam lebih sedikit. Jadi jangan heran kalam jam 1am dipanggil jam 1 pagi. Padahal yang ada dalam pikiran kita, pagi itu ya sudah terang, bukannya masih gelap gulita. Hari baru dimulai tengah malam lewat 1 menit juga menentukan hari pertama di awal bulan baru. Kalau kriteria ini digunakan untuk bulan masehi yang menggunakan matahari sebagai referensi, maka hal itu tidak menimbulkan masalah. Lain halnya kalau kriteria ini digunakan untuk menandakan hari pertama di bulan baru. Karena apa? Karena konjugasi bulan bisa terjadi kapan saja selama 24 jam tersebut. Jika memakai kriteria hari baru seperti di atas, kalau konjugasi bulan terjadi pada jam 11.59pm hari Senin, maka hari Selasa adalah hari pertama sebuah bulan baru.Akan tetapi kalau konjugasi terjadi pada hari Selasa jam 12.01am, maka Selasa bukan hari pertama di bulan baru. Hari pertama di bulan baru adalah hari Rabu. Ini menyebabkan hari pertama di bulan baru tidak bersesuaian dengan phasa bulan. Sayangnya kriteria inilah yang digunakan untuk menentukan hari baru bulan Hijra. Akibatnya bila konjugasi terjadi jam 12.01am, bisa dipastikan umat Islam bakalan gagal memulai puasa Ramadhan atau sholat 'Idul Fitri ketika matahari terbit. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat gambar di bawah ini:

Harusnya sholat 'Id terjadi pada hari Kamis, cuma karena gara-gara memakai kriteria hari baru terjadi setelah tengah malam, maka sholat 'Id terjadi pada hari Jum'at. Hari Kamis, orang-orang pada masih berpuasa. Padahal puasa pada tanggal 1 Syawal merupakan sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT.

Kesimpulannya Islam adalah agama yang alami atau tidak melawan fitrah manusia. Sehingga hari baru seharusnya dimulai ketika orang-orang bangun dari tidur di kala pagi hari. Hari baru tidak akan dimulai ketika matahari terbenam ataupun tengah malam lebih sedikit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun