Mohon tunggu...
ardissa novasafitri
ardissa novasafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa dari universitas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Angka Pengangguran yang Disebabkan oleh Minimnya Lapangan Kerja di Era Bonus Demografi

22 Agustus 2023   20:53 Diperbarui: 22 Agustus 2023   21:04 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai negara berkembang, Indonesia akan segera memasuki masa yang disebut sebagai bonus demografi. Hal ini didasari dari proyeksi yang dilakukan pada tahun 2015 oleh Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), bahwa perkiraan masa bonus demografi dimulai sekitar tahun 2021 hingga berakhir sekitar tahun 2036 atau 2037. Bonus demografi adalah peluang (window of oportunity) yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. Di Indonesia, fenomena ini terjadi karena proses transisi demografi yang berkembang sejak beberapa tahun lalu dipercepat oleh keberhasilan kebijakan kependudukan menurunkan tingkat fertilitas, meningkatkan kualitas kesehatan dan suksesnya program-program pembangunan sejak era Orde Baru hingga sekarang. Keberhasilan program (KB) selama berpuluh tahun sebelumnya telah mampu menggeser penduduk berusia di bawah 15 tahun (anak anak dan remaja) yang awalnya besar di bagian bawah piramida penduduk Indonesia ke penduduk berusia lebih tua (produktif 15-64 tahun). Struktur piramida yang menggembung di tengah semacam ini menguntungkan, karena dengan demikian beban ketergantungan atau dukungan ekonomi yang harus diberikan oleh penduduk usia produktif kepada penduduk usia anak-anak (di bawah 15 tahun) dan tua (di atas 64 tahun) menjadi lebih ringan. Menyongsong bonus demografi memang perlu persiapan dan program yang matang. Persiapan dan program yang matang tersebut salah satunya ditujukan untuk menekan angka pengangguran yang meningkat di era bonus demografi.

Pengangguran merupakan salah satu dari permasalahan yang dihadapi banyak negara berkembang seperti Indonesia, yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kesejahteraan penduduknya. Pengangguran termasuk permasalahan yang sangat rumit karena dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling mempengaruhi. Kegagalan menyelesaikan masalah pengangguran dengan segera dapat menyebabkan ketidakamanan sosial dan dapat menyebabkan kemiskinan. Munculnya pengangguran di suatu wilayah disebabkan oleh fakta bahwa jumlah lapangan pekerjaan tidak cukup untuk mempertahankan penyerapan bagi tenaga kerja, atau adanya ketidakseimbangan antara permintaan pekerjaan dan penawaran pekerjaan. Hal ini mengakibatkan jumlah tenaga kerja meningkat lebih tinggi dibandingkan jumlah kesempatan kerja. Persoalan utama yang dihadapi negara Indonesia saat ini dalam hal penyerapan tenaga kerja adalah kelebihan tenaga kerja dan sedikitnya lapangan usaha di berbagai sektor sehingga angka pengangguran menjadi semakin tinggi.

Begitu pula pada era bonus demografi, dimana akan tumbuh banyak sekali penduduk produktif sehingga tentu saja akan meningkatkan kompetisi yang terjadi dalam memperebutkan lapangan kerja yang tersebut. Apalagi jumlah lapangan kerja yang terbatas semakin membuat kompetisi tersebut menjadi lebih ketat dibandingkan pada kondisi umumnya. Walaupun hal tersebut terdengar sebagai suatu hal yang menimbulkan kerugian, tetapi apabila dilihat dari sisi lain juga tidak kalah dalam memberikan keuntungan.

Angka pengangguran yang tercipta di era bonus demografi akibat minimnya lapangan kerja juga dapat menjadi suatu titik emas bagi masa depan Indonesia. Bagaimana tidak? Di era tersebut, Indonesia memiliki jumlah penduduk produktif  yang jau lebih besar sehingga apabila angka pengangguran tinggi, maka tentu saja para penduduk produktif akan berusaha untuk mencari cara bagaimana untuk mempertahankan hidupnya. Dengan begitu maka tentu saja akan muncul banyaknya ide-ide yang inovatif dan kreatif yang mungkin dapat membawa dan mengharumkan nama Indonesia ke kancah nasional. Hal tersebut dapat terjadi karena saya percaya bahwa penduduk produktif Indonesia merupakan penduduk yang memiliki jiwa kreatif dan inovatif yang tinggi sehingga akan melahirkan banyak ide-ide baru yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya.

Daftar Pustaka

Devi, D. (2015). Pengaruh Bonus Demografi Terhadap Pengangguran Terdidik Dan Pengangguran Usia Muda di Indonesia. Jurnal Pembangunan dam Pemerataan, 4(2), 10-17.

Setiawan, S. A. (2018). Mengoptimalkan Bonus Demografi Untuk Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Analis Kebijakan, 2(2), 27-32.

Nama : Ardissa Nova S.

Fakultas : Psikologi

Prodi : Psikologi

#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat #AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUNAIR #BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria(2)Garuda(20) #ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial #GuratanTintaMenggerakkanBangsa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun