Mohon tunggu...
Ardi Rusmana
Ardi Rusmana Mohon Tunggu... Lainnya - Penutur Tapak

Mencoba meraih mimpi dengan melakukan aktivitas lagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Riuh Rendah Menerpa

14 Desember 2020   21:09 Diperbarui: 14 Desember 2020   21:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

teduh langit memandangi diriku
yang luluh lantak nan termangu
ada apa gerangan wahai pemuda yang sedang candu?
sapanya kala kami mulai saling menyentuh

debu kacaukan pandangan
haru merusak semua kenangan
dengan lancang ingatan menantang
bak debur ombak menabrak karang

jari-jemari mulai mencengkeram
ingatan yang melayang menyambut matahari terbenam
sang jingga pun menitipkanku kepada sang malam

mata memerah, berair, perih
begitu pula hati yang sudah bersepah
kemelut terus mengerubungi sanubari
yang tak berhenti riuh meski dalam sunyi sepi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun