Berawal dari kaki gunung rimba perawan
melewati kelokan demi kelokan
sungaiku mengalir
meliuk-liuk dari hulu ke hilir
Batang-batang padi  senang
ikan-ikan menari-menari riang
bersama dendang air sungai yang datang
harapan petani jadi mengawang-awang
Gemericik air melahirkan simponi
terus mengalir menderas menuju samudera biru
sesekali menerpa batu-batu
memberi berkah makhluk llahi.
Temanggung - 2016 (Antologi Puisi Arus Sungai-Tuas Publisher 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!