Ujian Nasional SMA/SMK/MA tahun pelajaran 2013/2014 sudah berakhir dengan baik . Dari pengamatan langsung penulis dilapangan sistem yang diterapkan pemerintah tahun ini sudah semakin bagus sehingga dapat meminimalisir kecurangan yang sering terjadi . Untuk UN tahun ini dari segi pengamanan soal ada peningkatan yang semakin baik , ini dapat dilihat dari tidak di tampilaknnya secara langsung kode soal pada lembar soal UN dan LJK ( hanya barcode ) , sehingga pihak yang ingin melakukan kecurangan akan kesulitan untuk menentukan jenis paket soal . Dari segi distribusi soal UN ke sekolah-sekolah juga lebih baik dari tahun lalu . Namun walaupun sudah semakin baik tetap saja ada pihak-pihak yang selama ini sering melakukan kecurangan berusaha untuk mencari peluang tersebut , lantas bagaimana caranya ? Ternyata dengan bekerjasama dengan pihak ke 3 yang tahu seluk beluk dalam pengadaan soal UN hal tersebut masih bisa dan mungkin mereka lakukan .......
Itulah yang terjadi jika mindset yang ada di pikiran terkait UN tidak berubah . Mulai sekarang kita harus mengubah pola pikir kita tentang UN , bahwa dalam setiap ujian ada yang berhasil dan ada yang gagal adalah hal yang wajar . Kenapa harus takut gagal jika dalam melakukan segala sesuatu tidak sungguh-sungguh, itulah resikonya .
Dari pengamatan langsung penulis terkait soal UN selama bertahun-tahun tipe dan jenisnya hampir sama , jika proses pembelajarannya dari awal sudah benar-benar baik pasti tidak akan ada masalah , mengerjakan soal ujian akan menjadi mudah bagi peserta didik di sekolah . Banyak sekolah yang peserta didiknya merasa biasa saja dan mudah dalam mengerjakan soal UN karena proses pembelajaran di sekolah tersebut terprogram dengan baik dan konsisten terhadap aturan yang dibuat .
Namun banyak juga sekolah yang gamang dalam mengahadapi UN begi peserta didiknya karena proses pembelajaran di sekolah tersebut kurang baik , program yang dibuat tidak dilaksanakan dengan baik dan seringkali tidak konsisten terhadap aturan , sehingga akhirnya sekolah tersebut menjelang UN berupaya mencari cara dan peluang dengan melakukan kecurangan agar peserta didiknya dapat lulus 100 % ? Sungguh ironis dan memprihatinkan jika hal tersebut masih terjadi dan dilakukan , karena dengan melakukan hal tersebut ibarat peribahasa " Karena nila setitik rusaklah susu sebelanga" , terjadi di sekolah sebagai lembaga pendidikan . Karena jika masih terjadi kecurangan dalam pelaksanaan UN , maka menjadi sia-sialah karakter kejujuran yang diajarkan guru selama ini dan akhirnya setelah setelah lulus ujian serta terjun ke masyarakat dapat menjadi pribadi yang tidak jujur , korup dan munafik . sungguh menyedihakan sekali jika hal tersebut masih terjadi terus di negeri ini .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H