Ketika Anda akan mengikuti satu proses seleksi promosi/rekrutmen, HR/konsultan akan meminta Anda melengkapi form yang mencakup data diri, pengalaman pendidikan, pengalaman kerja, tugas utama saat ini, sampai pengalaman sukses dan mengecewakan. Manfaat form ini sebagai pintu mengingat pencapaian selama bekerja dan menjadi modal awal persiapan interview.
Perkenalan dan Promosi Diri
Sebagian orang mengisi sepintas, pendek, atau tidak lengkap. Hal ini bisa memberikan pesan bahwa Anda tidak cukup berminat untuk mengikuti proses promosi/rekrutmen.Â
Kenyataannya bisa banyak penjelasan, mungkin HR memberikan form last minute, mungkin Anda yang baru sempat membuka last minute, atau ada beberapa poin yang tidak Anda pahami.Â
Mungkin ada juga alasan: tidak terlalu suka atau mahir menulis, nanti saja cerita saat interview. Apapun alasan Anda, mohon ingat bahwa form ini merupakan 'sapaan awal' untuk memperkenalkan diri dan statement antusiasme mengikuti proses seleksi.
Semakin lengkap data yang Anda berikan, semakin menunjukkan antusiasme serta terbuka untuk eksplorasi. Anda seperti display 'produk' dan siap untuk beragam pertanyaan terkait produk tersebut. Proses ini adalah kesempatan untuk 'promosi diri' secara tertulis. Kelengkapan ini tidak berarti penulisan harus super panjang, apalagi dengan copas data begitu saja.
Lengkap vs Copas Data
Beberapa data yang sering copas adalah Riwayat Kerja. Padahal terkadang ada SK yang overlap dengan penugasan riil di lapangan, sehingga justru 'merugikan' karena Anda memberikan informasi yang kurang tepat. Adakalanya interviewer melakukan konfirmasi, namun tidak selalu. Begitu pula untuk tugas dan tanggung jawab.Â
Memang bisa meringkas waktu dengan langsung copas dari system, namun sekali lagi, kadang gambarannya terlalu umum dan mungkin kurang menunjukkan pekerjaan di lapangan.Â
Anda mungkin sudah mulai mendapatkan tugas ekstra untuk support satu target tim. Mungkin ada perubahan/penambahan tugas mulai satu tahun terakhir karena kondisi pandemic, dsb. Saran saya, lihat kembali dan sesuaikan dengan penambahan informasi.
Data lain yang seringkali ditempelkan begitu saja adalah informasi Pendidikan Informal/Training/Sertifikasi. Beberapa perusahaan memiliki jadwal training yang teratur (in-house maupun eksternal), sehingga karyawan bisa mengikuti 5-10 training/tahun.Â