tertatih; menapaki rajutan kehidupan
dalam balutan perban kemiskinan
berharap dalam diam akan keselamatan; kebahagian yang mendalam
hingga berjurai air mata mengalunkan riam
saat sang penjaga kasih itu terlena dengan lelapnya
dibangunkan oleh pekik sang peminta belaian sayang
tanda lapar yang mendera
tak peduli kala bunda sedang meriang
demi...., sang harapan
rela membanting tulang dalam pusaran
tak peduli dengan paras yang hangus terbakar sang surya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!