ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, Kondisi ini dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah. Data statistik di Indonesia memperlihatkan populasi usia anak sekolah yang menderita gangguan ADHD sebanyak 2-4 persen. Jumlah tersebut saat ini mencapai 15 persen, artinya 1 dari 20 anak menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Dalam hal tersebut kita sebagai keluarga atau tenaga pendidik tidak boleh abai. Karena ADHD mempunyai dampak yang begitu besar bagi anak yang menderita gangguan tersebut.
Dalam kasus ini masih banyak orang tua yang tidak menyadari atau bahkan mengabaikan bahwa anaknya mengidap ADHD dikarenakan banyaknya faktor yang menyebabkan para orang tua tidak mengetahui hal tersebut, mulai dari faktor kurangnya ilmu pengetahuan, dan lingkungan sekitarnya. Pada anak penderita ADHD terdapat beberapa tanda yang menonjol, yang mungkin tanda tersebut terlihat berbeda antara anak ADHD dan anak-anak pada umumnya terutama dalam hal perilaku. Pada anak penderita ADHD sangat susah sekali untuk fokus, konsentrasi, dan berperilaku tenang pada saat-saat tertentu, terutama saat proses pembelajaran di sekolah.
Berikut beberapa ciri-ciri yang dapat terlihat dari anak ADHD:
- Susah Fokus
Ciri utama ADHD adalah mereka sulit fokus, atau susah memusatkan perhatian. Sebagai contoh, anak ADHD sering lupa tugas atau aktivitas sehari-hari, atau mudah terdistraksi oleh rangsangan eksternal.
- Hiperaktif
Hiperaktif adalah salah satu ciri-ciri yang mudah terlihat oleh anak yang mengalami gangguan ADHD
- Mudah Lupa
Pada anak ADHD biasanya mereka mudah lupa pada hal-hal sehari-hari, seperti lupa membawa buku, atau sering lupa terhadap tugas-tugasnya
- Kesulitan dalam berinteraksi sosial
Anak ADHD cenderung lebih sulit berinteraksi karena mereka sering kali sulit fokus selama percakapan, kesulitan memahami dan menyesuaikan perilaku sosial dengan teman-temannya
- Impulsif
Impulsif adalah tindakan yang dilakukan tanpa berpikir terlebih dahulu. Tindakan ini sering kali mengarah pada keputusan tergesa-gesa sehingga mengakibatkan reaksi negatif. Anak dengan gejala impulsif akan mengalami kesulitan belajar di sekolah. Misalnya, mereka suka menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan.
Dampak ADHD pada proses pembelajaran anak
Beberapa dampak yang sering ditemui pada anak ADHD sebagai berikut:
- Keterlambatan Menyelesaikan Tugas
Kesulitan mengatur waktu, dan fokus sering kali membuat anak ADHD membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka.
- Kesulitan Mengikuti Instruksi
Anak-anak ADHD mudah teralihkan perhatiannya, sehingga hal tersebut membuat anak ADHD sering kesulitan dalam mengikuti instruksi yang diberikan.
- Rendahnya Rasa Percaya Diri
Anak-anak dengan ADHD sering kali kurang percaya diri karena merasa berbeda dari orang lain dan sering dikritik oleh guru dan teman sebaya. Hal ini dapat memengaruhi motivasi mereka untuk belajar dan berpartisipasi di kelas.
- Kesulitan berinteraksi sosial
Kesulitan berinteraksi sosial dapat membuat anak-anak dengan ADHD merasa terisolasi. Mereka sering kali mengalami kesulitan membangun hubungan baik dengan teman sebayanya dan mungkin menjadi sasaran perundungan.
Strategi untuk Mengelola Dampak ADHD pada Pembelajaran
Meskipun ADHD dapat menimbulkan berbagai tantangan dalam proses pembelajaran, ada beberapa strategi yang dapat digunakan orang tua dan pendidik untuk membantu anak-anak dengan ADHD berhasil di sekolah:
- Pendekatan Pengajaran Individual
Setiap anak dengan ADHD memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu penting bagi guru untuk menyadari kekuatan dan kelemahan setiap anak. Dengan instruksi individual dan  metode pembelajaran yang disesuaikan, anak-anak dengan ADHD dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran dan mengikuti pelajaran dengan lebih baik.
- Menciptakan Lingkungan Belajar yang Baik
Mengurangi gangguan eksternal, seperti kebisingan dan rangsangan yang tidak relevan di kelas, dapat membantu anak-anak dengan ADHD untuk berkonsentrasi lebih baik. Kelas yang tenang dan teratur membantu anak mengurangi gangguan dan memaksimalkan fokus mereka.
- Penguatan Positif
Penguatan positif, seperti  pujian dan pengakuan atas prestasi, dapat meningkatkan kepercayaan diri anak-anak dengan ADHD. Hal ini membuat siswa tertantang dan juga  memotivasi mereka untuk menjadi peserta aktif dalam proses pembelajaran.
- Kolaborasi Orang Tua dan Guru
Komunikasi yang baik antara orang tua dan guru sangat penting dalam mendukung perkembangan anak-anak dengan ADHD. Dengan bekerja sama, orang tua dan guru dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk membantu anak mengatasi kesulitan belajar  baik di rumah maupun di sekolah.
- Terapi dan Dukungan Psikologis
Anak-anak dengan ADHD juga membutuhkan dukungan psikologis untuk membantu mereka mengendalikan impulsivitas dan meningkatkan keterampilan sosial mereka. Terapi perilaku kognitif dan dukungan psikologis lainnya dapat membantu  mengatasi masalah emosional dan sosial yang sering timbul akibat ADHD.
Kesimpulan
 ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan mental yang dapat sangat mengganggu proses belajar anak. Anak-anak dengan ADHD sering mengalami masalah dalam berkonsentrasi, menyelesaikan tugas, mengikuti instruksi, dan berinteraksi dengan teman sebaya dan guru. Dampaknya dapat berupa hilangnya rasa percaya diri, berkurangnya motivasi belajar, dan isolasi sosial. Meskipun ADHD menghadirkan tantangan, anak-anak dengan ADHD dapat mengatasi hambatan ini dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang konsisten dari orang tua dan pendidik. Menerapkan strategi pengajaran individual, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, bimbingan positif, kolaborasi orang tua dan guru, serta dukungan psikologis yang tepat dapat membantu anak-anak ini berhasil di sekolah. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak dengan ADHD tidak hanya dapat mencapai potensi akademis mereka sepenuhnya, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial yang mereka butuhkan untuk kehidupan masa depan mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan masyarakat untuk lebih memperhatikan anak-anak dengan ADHD, memahami mereka, dan memberikan mereka dukungan yang diperlukan agar mereka dapat berkembang menjadi individu yang sukses dan berpengetahuan luas.
Referensi
Hermina Hospitals "ADHD Pada Anak, Kenali Gejala dan Cara
https://herminahospitals.com/id/articles/adhd-pada-anak-kenali-gejala-dan-cara-penanganannya.html
Gangguan Belajar pada Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder
https://unair.ac.id/gangguan-belajar-pada-anak-attention-deficit-hyperactivity-disorder/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H