kerja sejak pandemi tahun 2020 hingga 2022 meningkat sekitar 200 ribu kasus.Â
Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan, jumlah kecelakaanTerlihat pada tahun 2020 terdapat 221.740 kasus kecelakaan kerja, sedangkan pada tahun 2021 jumlahnya mencapai 234.270 kasus. Hingga November 2022, jumlah kecelakaan kerja pada tahun lalu mencapai 265.334 kasus.
Hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah, perusahaan, dan juga masyrakat sendirinya tentang kesadaran betapa pentingnya aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam dunia pekerjaan.
Pentingnya aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga sangat penting apalagi dalam konstruksi bangunan, entah itu bangunan perumahan ataupun industrial tidak luput dari pentingnya aspek K3 ini.
Disini saya akan menyebutkan beberapa alasan penting aspek Keselamatan  dan Kesehatan Kerja (K3) ini sangat penting dalam konstruksi bangunan, yaitu:
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: Dengan menerapkan praktek K3 yang baik, dapat tercapai peningkatan efisiensi dan produktivitas dalam konstruksi bangunan. Ketika para pekerja merasa aman dan dilindungi, mereka dapat bekerja dengan lebih fokus dan efektif, mengurangi risiko kesalahan atau kecelakaan yang dapat mengganggu jadwal proyek.
- Menjaga reputasi perusahaan: Implementasi K3 yang efektif dapat membantu mengurangi biaya yang terkait dengan kecelakaan kerja dan cedera. Biaya pengobatan, absensi pekerja, penggantian pekerja yang cedera, dan potensi gugatan hukum dapat dikurangi dengan memprioritaskan keselamatan.
- Menciptakan lingkungan kerja yang positif: Karyawan yang merasa aman dan dilindungi akan merasa lebih nyaman dan bahagia dalam lingkungan kerja mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan motivasi dan kinerja mereka.
- Membuat karyawan lebih sadar akan risiko dan bahaya: Dengan menerapkan praktek K3 yang baik, karyawan akan lebih sadar akan risiko dan bahaya yang terkait dengan pekerjaan mereka. Hal ini dapat membantu mereka menghindari situasi berbahaya dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.
- Meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3: Dengan menerapkan praktek K3 yang baik, perusahaan dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3 di kalangan karyawan dan masyarakat luas. Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah kecelakaan kerja dan cedera yang terjadi.
Dalam rangka untuk memenuhi alasan alasan diatas tersebut dan mewujudkan aspek K3 dengan efektif, perusahaan harus memiliki Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik.Â
SMK3 harus mencakup komitmen untuk mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan SMK3 secara berkelanjutan. Kebijakan K3 harus dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh pekerja, tamu, dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan konstruksi.
Kebijakan K3 harus ditinjau ulang secara berkala untuk memastikan bahwa mereka tetap relevan dengan perubahan yang terjadi. Program K3 harus mencantumkan sumber daya yang digunakan, jangka waktu, indikator pencapaian, pengawasan dan penanggungjawab, dan anggaran biaya.Â
Pengendalian operasional adalah prosedur kerja atau petunjuk kerja yang mencakup seluruh upaya pengendalian. Ini termasuk menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang tercantum dalam Struktur Organisasi K3 dan Uraian Tugas, upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan, dan hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dikategorikan sesuai atau tidak sesuai standar.
Dalam kesimpulannya, aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting dalam konstruksi bangunan karena dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, menjaga reputasi perusahaan, menciptakan lingkungan kerja yang positif, membuat karyawan lebih sadar akan risiko dan bahaya, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik dan menerapkan praktek K3 yang baik untuk memastikan keselamatan dan kesehatan karyawannya.
Penulis: Atanasius Ardika Widiaputra