Mohon tunggu...
Ardiansyah HerbieMan
Ardiansyah HerbieMan Mohon Tunggu... -

Lahir di jakarta, istri dari Gianyar - Bali dan mempunyai putra-putri 3. Sekarang bekerja di PT. Carrefour Indonesia sebagai Sales Manager Grocery.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perjalanan Hidup, Cita-cita Terbesar Adalah Menuju Kesempurnaan

27 Agustus 2012   12:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:15 2596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam suatu perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyingkap segala rahasia kehidupan.

Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita. Setiap hembusan nafas, detik jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan.

Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam menentukan sikapnya. Ada yang berjuang untuk melaluinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang dia ada.

Apa rahasia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.

Hidup ini merupakan proses pembelajaran menuju lebih baik dan memahami akan cinta yang Allah SWT berikan buat manusia di dunia ini.

Bulan agustus sudah beranjak hampir setengah perjalanan. Sejak memasuki bulan ini, sudah kucoba merefleksikan arti dari “ Born in the world “. Bagaimanan memaknai born in the world ini menjadi sebuah pertanyaan.. AKu mencoba belajar dan melatih diri memberi lebih dari sebelumnya. Jujur saja, pesan yang aku terima ini membuat aku kembali ke Penciptaku. Secara personal kutanyakan PADANYA, apakah melalui kejadian ini, DIA sedang mengingatkan aku supaya jangan ragu untuk mensyukuri apa yang yang menjadi fitrah seorang Manusia kepada Sang Pencipta untuk.

Ketika kita hidup untuk kepentingan pribadi, hidup ini tampak sangat tidak bersahaja, sangat meonoton, pendek dan sangat kerdil. Itu bermula saat kita mengerti dengan bertambahnya usia kita, dan akan berakhir bersama berakhirnya usia hidup kita yang terbatas.

Namun, apabila kita hidup untuk orang lain yaitu dapat memperjuangkan sebuah fikrah, kehidupan ini terasa bermanfaat, memiliki makna, di selimuti kebahagian dan terasa panjang . Itu bermula bersama mulainya kehidupan manusia dan membentang beberapa masa setelah kita berpisah dari permukaan bumi ini. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk banyak orang..

Di kehidupan sebagian manusia, ada yang sibuk mengumpulkan sesuatu yang menurutnya berharga, tetapi tidak mampu menikmatinya setiap proses pencapaiannya dan mengabaikan di sekitarnya.

Sesungguhnya di sekitar kita sangat amat banyak "harta karun" yang sangat berharga, yang membuat hidup kita penuh warna kebahagiaan. Tetapi karena kesibukan, kita membiarkannya terlewatkan dan akhirnya penyesalan datang belakangan karena kita tidak bisa menikmati hidup.

Mari, mulai saat ini, belajar untuk tetap mampu menikmati dan mensyukuri setiap tahapan perjalanan kehidupan kita.

Fikrah adalah suatu angan-angan yang terlintas pada benak atau pikiran kita dan belum dapat diaplikasikan dalam bentuk atau tindakan nyata, semisal cita-cita, misi, target, dan sebagainya ..
@nehemia, ya! Termasuk itu termasuk fikrah juga. Bahkan yang lebìh dari itu. Pokoknya apapun yang terlintas dalam fikiran kita dapat dikategorikan sebagai fikrah,

Kadang-kadang Allah sembunyikan matahari…

Dia datangkan petir dan kilat ...

Kita menangis dan bertanya-tanya...

Kemana hilangnya sinar...

Rupanya Allah akan menghadiahkan kita Pelangi.:

Hari ini adalah hari dimana sisa usia ku berkurang lagi. hari dimana aku akan mendekat kepada akhir masaku meski tak tahu sampai kapan usiaku ini bertahan. 27 - 08 - ... hari dimana seorang anak yang terlalu biasa untuk dilahirkan di dunia ini. Tanggal, bulan dan tahun itu bagi saya memiliki mungkin arti sebagai logika Filosofi. Bukankah pepatah mengatakan tak ada yang tidak bisa dan tak mungkin dalam hidup ini kecuali tidak ada kemauan.

Hari ulang tahun adalah hari yang istimewa dan bersejarah bagi setiap insan, hari dimana mereka lahir dan dimana mereka membuka matanya untuk melihat dunia yang terlalu indah untuk ku deskripsikan. Sebagian orang memaknai ulang tahun dengan gembira, berfoya foya bahkan mengadakan pesta yang seharusnya tidak dilakukan. Padahal dengan bertambahnya usia berarti sisa hidup kita untuk tetap berdiri di bumi semakin berkurang. jika dipikirkan lagi makna ulang tahun ini, selain bertambahnya usia juga ada banyak makna lagi. Dengan bertambahnya usia berarti pengalaman hidup kita juga bertambah, dengan pengalaman ini tentu akan menjadi modal untuk melangkah menghadapi masa depan. dengan datangnya hari ulang tahun berarti kita juga memaknai dengan perenungan, artinya dengan usia kita yang sekarang ini, apa yang telah kita lakukan, apakah hal yang berguna yang telah kita lakukan atau malah hanya menjadi sampah hidup ini apabila kita hanya menjadi parasit untuk orang lain sebaiknya kita harus mengubah untuk kedepannya. dengan bertambahnya usia ini kita juga harus semakin sadar bahwa beban yang kita pikul untuk masa depan juga semakin berat namun bukan berarti sulit untuk kita tempuh.

Bertambah usia seharusnya semakin dewasa, semakin bahagia, dan semakin dekat dengan keberhasilan..

Menjadi yang Dicintai
Hal pertama yang harus dikedepankan dalam benak kita adalah usia merupakan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala (SAW). Bertambahnya usia, selayaknya membuat kita menjadi manusia yang lebih bernilai di hadapan Allah SWT. Bila usia yang menapaki masa tua menjadi hal yang merisaukan, marilah menukar tempat kerisauan itu dengan semangat. Semangat untuk melihat lebih dalam apa yang telah kita lakukan dengan usia yang semakin menjemput senja. Bila semangat evaluasi ini menuntun kita pada sebuah kenyataan bahwa tak banyak yang berarti dengan usia yang sekian lama kita lalui, teruskanlah menjadi semangat untuk melakukan lebih banyak hal yang berarti.

Semangat untuk melakukan kebaikan ini akan membuat kita menyambut hari esok dengan penuh harapan dan kegembiraan. Ini akan membuat kita merasa berarti dan berenergi untuk melakukan hal yang benar-benar bernilai.

Hidup dalam optimisme dan keikhlasan akan membuat kita tak pernah terbebani oleh kesedihan manakala kita tak dapat meraih sesuatu dan ambisi yang berlebihan. Ini akan membuat kita senantiasa menikmati hari-hari yang dikaruniakan oleh Allah. Merasa menjadi hamba yang beruntung dan tak akan terusik oleh hal-hal kecil seperti tanda-tanda penuaan sekalipun. Karena, dalam keadaan fisik seperti apapun, kita tahu apa yang harus kita lakukan. Sehingga kita pun tahu, bahwa kita akan senantiasa bermanfaat dengan hal yang terbaik yang kita upayakan.*

Terima kasih untuk teman, kolega dan orang-orang di kasihi dan tersayang yang membuat hidup ini penuh warna, penuh dengan cita-cita angan-angan yang terlintas pada benak atau pikiran dan belum dapat diaplikasikan dalam bentuk atau tindakan nyata.

Memberikan proses sebagai pembelajaran yang terus menerus tanpa henti dan memberikan nilai-nilai sebagai hal yang postive untuk menjadi seorang yang optimis untuk dapat melangkah lebih cermat dengan inspirasi – inspirasi kehidupan sebagai penyemangat dan motivasi untuk tetap selalu ter_Senyum semangat* dan berpikir positive disaat semua yang dilihat tidak sesuai dengan ekpetasi yang diharapakan tapi sebagai realita hidup yang mana harus di terima sebagai hal yang harus di syukuri untuk tetap Jangan Menyerah...

Rahasia terbesar dalam hidup: Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.

Senyum semangat*

Medio 27 Agustus 2012

@Ardhie _Herbie27

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun