Mohon tunggu...
Ardi Januardi Ginting
Ardi Januardi Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Orang Biasa

SAPIOSEXUAL

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Titik Mundur

25 November 2022   21:35 Diperbarui: 25 November 2022   21:38 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hidup tidak selalu tentang maju. Tujuan tidak selalu harus lebih baik dari sekarang. Mengambil Langkah mundur atau menoleh kebelakang bukan juga hal buruk. Aku kira kita perlu untuk sesekali melakukannya, dan melihat sudah sejauh apa kita berjalan atau memastikan apakah kita dijalan yang benar atau salah.

Depresi, menyerah, hingga putus asa sepertinya kebanyakan dari kita pasti pernah mengalaminya. Terjatuh dari ketinggian, kegagalan hingga ditinggal sendirian adalah hal-hal yang paling tidak kita inginkan. Tapi fakta bahwa tidak semua di dalam kontrol kita juga harus kita sadari. Semesta tidak bekerja untuk kita dan kita hanya tokoh utama didalam hidup kita sendiri.

Bahkan saat tulisan ini dituliskan di dalam sebuah buku kecil, kondisi saya tidak lah cukup baik. Semuanya hancur berantakan, depresi, malu, tidak percaya diri dan merasa semua yang saya lakukan kini tidak memiliki nilai sama sekali.

Mungkin jika anda berharap akan menemukan sebuah nasihat atau inspirasi mengenai bangkit dari titik terendah atau jawaban dari pertanyaan anda, sebaiknya anda berhenti sekarang. Saya hanya percaya satu hal bahwa ini bukan lah akhir, karna saya masih percaya Sang Pencipta punya rencana dan aku juga punya rencana yang sedang direncanakan.

Aku tidak memiliki sayap, aku juga tidak memiliki kekuatan teleportasi atau semacamnya. Saya hanya manusia biasa dengan dua kaki. Jadi yang bisa dilakukan hanya lah melangkah. Tapi tidak seperti sebelumnya, aku hanya peduli tentang secepat apa Langkah ku tanpa menghiraukan kearah mana aku melangkah.

Melangkah kearah yang benar dengan satu Langkah satu hari lebih baik daripada seribu Langkah dijalan yang salah. Saya kira kita perlu Kembali kepersimpangan dan melihat Kembali apakah kita harus ke kiri atau ke kanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun