Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Menunggu

17 September 2024   20:09 Diperbarui: 17 September 2024   20:24 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau bilang kita akan bertemu  
Di ruang yang sama sekali berbeda  
Tapi, di manakah ruang itu?  
Di manakah janji kita?

Malam semakin dalam  
Dan embun pagi semakin dekat  
Sementara kita terdiam  
Dalam ruang yang tak berujung

Di luar, dunia terus berputar  
Tanpa pernah menoleh kembali  
Sementara aku masih menunggu  
Di sini, di malam yang panjang

Kadang, aku merenung  
Tentang hari-hari yang berlalu  
Tentang bagaimana segala sesuatu  
Hanya menjadi kenangan

Di bawah cahaya lampu jalan  
Kita akan terus berharap  
Agar segala sesuatu yang hilang  
Akan menemukan tempatnya kembali

Namun, malam ini kita hanya ada  
Dalam bayang-bayang yang samar  
Menunggu sesuatu yang tak pasti  
Menunggu malam yang tak pernah usai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun