Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biru dan Hijau

21 Februari 2024   17:10 Diperbarui: 21 Februari 2024   17:15 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laut biru tak bertepi, ombak menari, Rahasia terpendam, menarik untuk menyelami. 

Gunung hijau menjulang, awan memeluk sayang, Pohon menari di lereng, menawarkan kesejukan.

Laut penuh misteri, kapal berlayar mencari harta, Diiringi ombak dan badai yang tak terduga.

Gunung penuh ketenangan, suara alam merdu, Menawarkan kedamaian, di setiap hembusan nafas.

Laut dan gunung, dua sisi alam yang berbeda, Menawarkan keindahan, dan pesona yang berbeda.

Laut dan gunung, dua sisi kehidupan yang berbeda, Penuh misteri dan ketenangan, penuh rintangan dan kedamaian.

Di laut, kita belajar tentang keberanian, Di gunung, kita belajar tentang kesabaran.

Laut dan gunung, dua guru yang tak tergantikan, Mengajarkan kita tentang arti hidup yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun