Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat untuk Masa Depan dan Penyesalan Kami

18 Oktober 2023   13:45 Diperbarui: 18 Oktober 2023   16:35 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source image: pixabay.com

Suhu kota saat ini adalah musuh utama kita

Lengkingan panasnya tak berkesudahan

Menerka raga terbakar habis tak karuan

Sudah sekian lama menunggu sejuk untuk hadir, menyambut hangat suasana gersang ini. 

Perihal suasana memang bukan kehendak kita

Adakalanya ia hadir untuk sejenak mendeuh

Kadang juga setelah lama tak bertemu menanti

Ingin rasanya sejenak kita bermandi-mandi

Merasakan kesejukan kota serasa di puncak nanti. 

Kota ini memang penuh dengan polusi

Rasa hati ingin mencaci maki deru debu tak berkesudahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun