Mohon tunggu...
Ardi BaskoroYunarno
Ardi BaskoroYunarno Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi - Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepak Bola "Semarangan" yang Banyak Digemari Anak-anak

1 Juli 2021   11:00 Diperbarui: 1 Juli 2021   11:04 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pemain yang mencetak goal sehingga satu pemain dapat menjaga gawang berkali-kali, tergantung berapa kali pemain tersebut mencetak goal. Selain itu, didalam permainan sepakbola semarangan tidak menggunakan peraturan pinalty.

Dalam permainan sepakbola semarangan sebenarnya tidak ada batasan umur dalam bermain. Namun kebanyakan permainan tersebut dimainkan oleh anak-anak berusia 4 tahun sampai dengan 15 tahun. Sepakbola semarangan sangat digemari karena permainannya yang mudah dan juga semua anggota pemain dapat bergiliran untuk menjadi keeper atau pun penyerang. Sepakbola semarangan tidak harus dimainkan di tanah lapang yang luas melainkan dapat dimainkan pada plataran ruma, jalanan desa, dan sawah. Medan yang tidak bergitu sulit dan mudah dimainkan merupakan salah satu faktor yang membuat permainan ini sangat digemari. Bola sepak yang digunakan cukup mudah untuk dicari karena dalam permainan tidak mengharuskan menggunakan bola yang sering digunakan dalam sepakbola resmi. Sepakbola semarangan memiliki peraturan yang tidak begitu sulit dibanding dengan sepak bola resmi pada umumnya. Mistar gawang juga dapat dibuat cukup mudah seperti menggunakan sandal atau batu bata dengan ukuran 10 langkah kaki. Dalam permainan sepakbola semarangan tidak hanya sekedar mencari point goal tetapi lebih pada kegembiaraan dan kebersamaan dalam bermain dengan teman-teman. Canda tawa sering keluar saat bermain sepakbola semarangan sehingga terjalinnya kerukunan bersama teman-teman bermain. Sepakbola semarangan biasa disebut dengan sepakbola low budget oleh anak-anak. Karena perminannya yang cukup mudah dan tidak menggunakan biaya dalam permainan. Tidak menggunakan biaya di sini seperti bola yang tidak harus yang mahal, dengan mengharuskan menggunakan sepatu dan dapat dimainkan dimana saja asalkan ada tanah yang lapang, sepakbola semarangan dapat dimainkan.

Sepakbola semarangan juga memiliki manfaat yang banyak. Dalam bermain kita dilatih untuk saling bekerja sama untuk mencetak goal. Selain itu, sepakbola semarangan juga dapat melatih fisik karena dalam bermain team juga melakukan lari, menggiring bola, merebut bola, selayaknya sepakbola resmi. Tanpa harus memikikan budget dan peraturan yang rumit anak-anak sudah dapat bersenang-senang dengan teman sebaya itulah yang membuat sepakbola semarang begitu istimewa. Namun seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, permainan tersebut mulai ditinggalkan. Anak-anak lebih memilih berkumpul dan bermain game online daripada bermain sepakbola semarangan. Banyak juga anak-anak yang bahkan tidak mengetahui permainan sepakbola semarangan. Sepakbola semarangan menjadi permaian yang terdengar asing untuk mereka. Anak-anak lebih mengetahui game online yang sering mereka mainkan saat ini sepert free fire, PUBG, mobile legend  dan lain sebagainya. Walaupun sepakbola semarangan mulai dilupakan tetapi di sejumlah daerah masih dapat ditemui anak-anak yang bermain. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun ikut bermain untuk sekedar bernostalgia dengan sepakbola semarangan. Sepakbola semarangan merupakan salah satu warisan budaya yang harus dipertahanakan agar tidak dilupakan seiring perkembangan zaman.

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun