Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Manfaat yang Didapatkan Anak Pasca Diterapkannya Kebijakan Pemberian Makan Gratis Di Sekolah

27 Januari 2025   08:00 Diperbarui: 19 Januari 2025   17:51 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.cnbcindonesia.com/news/20241008125423-4-577846/jadwal-bagi-makan-gratis-paud-jam-0800-sd-1000-smp-sma-1200)

Kebijakan pemberian makan gratis di sekolah telah menjadi langkah progresif yang diterapkan di berbagai negara, termasuk di beberapa daerah di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan siswa dan mendukung proses belajar mereka. Namun, manfaat dari kebijakan ini ternyata jauh melampaui sekadar menyediakan makanan. Berikut adalah lima manfaat utama yang dirasakan anak-anak setelah kebijakan pemberian makan gratis diterapkan.

1. Peningkatan Kesehatan dan Nutrisi Anak
Kebijakan pemberian makan gratis memastikan bahwa anak-anak mendapatkan makanan bergizi setiap hari. Berdasarkan data dari UNICEF, sekitar 27% anak-anak di Indonesia mengalami stunting akibat kekurangan gizi. Dengan adanya makanan gratis yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak, risiko kekurangan gizi dapat ditekan.

Makanan yang disediakan biasanya mengandung kombinasi karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang seimbang. Hal ini tidak hanya membantu anak-anak tumbuh secara optimal tetapi juga meningkatkan daya tahan tubuh mereka terhadap penyakit. Anak-anak yang sehat lebih jarang absen dari sekolah, sehingga proses belajar mereka menjadi lebih konsisten.

2. Meningkatkan Konsentrasi dan Performa Akademik
Makanan yang bergizi memiliki peran penting dalam mendukung fungsi kognitif anak-anak. Studi yang diterbitkan oleh Journal of School Health menemukan bahwa anak-anak yang mendapatkan sarapan bergizi cenderung memiliki konsentrasi lebih tinggi dan performa akademik yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak sarapan.

Di Indonesia, kebijakan ini sangat relevan, terutama bagi anak-anak yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Sebelum kebijakan ini diterapkan, banyak anak-anak yang datang ke sekolah dengan perut kosong karena keterbatasan ekonomi keluarga mereka. Dengan adanya makanan gratis, mereka dapat fokus belajar tanpa terganggu rasa lapar.

3. Mengurangi Ketimpangan Sosial
Pemberian makan gratis di sekolah juga menjadi salah satu cara efektif untuk mengurangi ketimpangan sosial di kalangan siswa. Sebelum kebijakan ini diterapkan, anak-anak dari keluarga kurang mampu sering merasa minder karena tidak membawa bekal atau hanya membawa makanan sederhana.

Dengan adanya makanan gratis yang diberikan secara merata kepada semua siswa, stigma tersebut perlahan menghilang. Semua anak mendapatkan akses yang sama terhadap makanan bergizi, sehingga menciptakan rasa kesetaraan di antara mereka. Program ini juga memberikan pesan bahwa setiap anak, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka, memiliki hak yang sama untuk tumbuh sehat dan sukses.

4. Mendorong Kebiasaan Makan Sehat
Selain memberikan makanan gratis, banyak program juga mengedukasi anak-anak tentang pentingnya pola makan sehat. Menu yang disediakan dirancang untuk mengajarkan mereka memilih makanan yang bergizi dan seimbang. Misalnya, beberapa sekolah di Indonesia yang telah menerapkan kebijakan ini mengombinasikan nasi merah, sayuran, protein hewani seperti ikan, serta buah-buahan dalam menu mereka.

Kebiasaan makan sehat ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak selama mereka di sekolah tetapi juga menjadi bekal bagi mereka di masa depan. Ketika anak-anak memahami pentingnya nutrisi, mereka cenderung membawa kebiasaan baik ini ke rumah dan bahkan memengaruhi pola makan keluarga mereka.

5. Mengurangi Beban Ekonomi Keluarga
Salah satu manfaat terbesar dari kebijakan ini adalah meringankan beban ekonomi keluarga, terutama bagi mereka yang memiliki lebih dari satu anak yang bersekolah. Menurut laporan dari BPS tahun 2023, rata-rata pengeluaran rumah tangga di Indonesia untuk makanan mencapai sekitar 50% dari total penghasilan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun