Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Kebiasaan Sepele yang Sulit Diterapkan Oleh Peserta Didik dalam Penggunaan Toilet Sekolah

15 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 15 Desember 2024   13:37 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.nawasis.org/portal/berita/read/toilet-sekolah-kotor-siswi-memilih-tidak-masuk-kelas-saat-menstruasi/51513)

4. Mencuci Tangan dengan Sabun Setelah Menggunakan Toilet

Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet masih belum sepenuhnya menjadi kebiasaan otomatis bagi banyak siswa. Menurut penelitian dari UNICEF, hanya 50% siswa Indonesia yang rutin mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet. Padahal, kebiasaan ini adalah langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit seperti flu, diare, dan infeksi kulit.

Tantangan dalam membiasakan cuci tangan terletak pada ketersediaan fasilitas seperti sabun dan air bersih. Guru dapat membiasakan siswa mencuci tangan dengan cara menyanyikan lagu pendek selama proses cuci tangan, sehingga kegiatan ini menjadi lebih menyenangkan dan mudah diingat.

5. Menjaga Kebersihan Lantai dan Dinding Toilet

Toilet sekolah seringkali memiliki lantai yang licin atau kotor akibat air yang berserakan, tisu bekas, atau coretan di dinding. Banyak siswa belum memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lantai dan dinding toilet setelah menggunakannya. Misalnya, mereka membiarkan air atau tisu berceceran begitu saja tanpa berusaha membersihkannya.

Ketidaksadaran ini sering berujung pada kecelakaan kecil seperti terpeleset atau jatuh. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 20% cedera di sekolah terjadi di toilet akibat lantai licin atau tidak bersih. Untuk mengatasi hal ini, sekolah bisa membuat jadwal "patroli kebersihan" atau memberikan penghargaan bagi kelas yang memiliki kebersihan toilet terbaik.

Mengubah Kebiasaan Kecil, Membangun Lingkungan Sehat

Mengubah kebiasaan kecil dalam penggunaan toilet memang membutuhkan waktu dan usaha. Namun, dengan pendekatan kreatif, edukatif, dan konsisten, kebiasaan ini bisa dibentuk secara bertahap. Kebersihan toilet bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan, melainkan tanggung jawab bersama semua warga sekolah.

Sekolah dapat menggunakan metode pengajaran yang menarik, seperti drama, permainan, atau video edukasi yang melibatkan siswa secara aktif. Dengan begitu, siswa akan lebih mudah memahami dan menerapkan kebiasaan baik. Karena pada akhirnya, toilet yang bersih dan nyaman mencerminkan budaya disiplin dan kepedulian seluruh sekolah.

Mari bersama-sama mendidik generasi yang lebih peduli kebersihan dan kesehatan mulai dari kebiasaan sederhana di toilet sekolah!

#Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun