Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Apa Harus Tiap Ngajar Guru Harus Selalu Mengawali dengan Ice Breaking?

16 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 16 Desember 2024   11:30 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.insanmandiri.sch.id/macam-macam-ice-breaking)

Mengajar adalah sebuah seni. Seorang guru bukan sekadar penyampai ilmu, tetapi juga seorang fasilitator, motivator, dan terkadang entertainer yang membuat proses belajar lebih hidup. Salah satu cara populer yang sering digunakan guru untuk "menghidupkan" suasana kelas adalah dengan ice breaking. Namun, benarkah setiap kali mengajar, seorang guru harus memulai dengan ice breaking? Apakah teknik ini memang efektif, atau malah menghabiskan waktu? Berikut ini penulis akan mengajak para kompasianer untuk memahami tentang apa sebenarnya manfaat dari ice breaking.

Apa Itu Ice Breaking dan Mengapa Penting?

Ice breaking adalah aktivitas ringan dan menyenangkan yang bertujuan untuk "mencairkan suasana" di awal pertemuan. Biasanya dilakukan agar peserta didik lebih rileks, semangat, dan siap menerima materi pelajaran. Bentuk ice breaking bisa bermacam-macam, mulai dari permainan sederhana, tebak-tebakan, gerakan fisik singkat, hingga permainan kata-kata lucu.

Ice breaking memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:

Membangun Kedekatan: Aktivitas ini membantu menciptakan hubungan yang positif antara guru dan siswa, atau antarsiswa.
Mengurangi Ketegangan: Suasana belajar yang tegang bisa membuat siswa kurang fokus. Ice breaking membantu mereka merasa lebih nyaman dan terbuka.
Meningkatkan Fokus dan Energi: Setelah sesi ice breaking, siswa umumnya lebih siap secara mental dan fisik untuk menerima materi yang diajarkan.
Mendorong Partisipasi Aktif: Siswa yang awalnya malu atau pasif cenderung lebih mudah untuk terlibat setelah suasana mencair.
Apakah Ice Breaking Selalu Dibutuhkan?

Meskipun ice breaking memiliki banyak manfaat, bukan berarti guru wajib melakukannya di setiap sesi. Keputusan untuk melakukan ice breaking atau tidak, sebaiknya disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti tujuan pembelajaran, kondisi siswa, durasi kelas, dan konteks materi.

Berikut adalah beberapa situasi di mana ice breaking mungkin tidak selalu diperlukan:

1. Siswa Sudah Familiar dengan Guru dan Teman-Teman
Jika siswa sudah terbiasa dengan suasana kelas, mereka mungkin tidak memerlukan sesi ice breaking yang panjang. Aktivitas pembuka yang singkat, seperti mengulas materi sebelumnya atau bertanya kabar, bisa saja sudah cukup.

2. Materi Mendesak dan Membutuhkan Fokus Cepat
Dalam situasi tertentu, seperti saat ada materi yang kompleks atau ujian yang mendekat, waktu di kelas sangat berharga. Ice breaking yang terlalu lama bisa mengurangi waktu efektif untuk pembelajaran inti.

3. Durasi Kelas yang Singkat
Jika durasi kelas hanya 30-45 menit, memulai dengan ice breaking mungkin akan menyita terlalu banyak waktu. Dalam kasus ini, guru bisa memilih pembukaan yang lebih langsung, seperti memberikan gambaran singkat tentang topik yang akan dipelajari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun