Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sedikit Harapan dan Keinginan dari Para Guru Hebat Indonesia! Momen Hari Guru Nasional 25 November 2024

25 November 2024   10:31 Diperbarui: 25 November 2024   10:38 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyederhanaan administrasi adalah langkah krusial untuk mendukung peran utama guru sebagai pendidik. Dengan lebih sedikit beban administratif, guru dapat kembali fokus pada tugas inti mereka: mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendampingi siswa mencapai potensi terbaiknya.

5. Dukungan untuk Pendidikan Inklusif: Mewujudkan Pembelajaran yang Ramah bagi Semua

Pendidikan inklusif adalah pendekatan yang bertujuan memastikan semua anak, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, mendapatkan hak yang sama dalam mengakses pendidikan yang berkualitas. Di Indonesia, pendidikan inklusif telah menjadi bagian dari kebijakan nasional, namun implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan. Guru, sebagai ujung tombak pendidikan, sangat membutuhkan dukungan lebih untuk menjalankan pendekatan ini secara efektif.

Lebih lanjut, guru menghadapi berbagai tantangan dalam menerapkan pendidikan inklusif di Indonesia. Salah satunya adalah kurangnya pelatihan khusus untuk mengelola kelas inklusif. Banyak guru belum dibekali kemampuan mendeteksi kebutuhan khusus, merancang strategi pembelajaran yang inklusif, serta memberikan perhatian yang sesuai kepada siswa dengan kebutuhan spesifik. 

Selain itu, minimnya fasilitas pendukung seperti alat bantu belajar, aksesibilitas fisik (seperti ramp untuk kursi roda atau ruang sensorik), dan teknologi pendidikan khusus semakin menyulitkan pelaksanaan pendidikan inklusif, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas. Tantangan ini diperparah oleh rasio guru dan siswa yang tidak ideal di sebagian besar sekolah, di mana jumlah siswa yang besar membuat guru sulit memberikan perhatian individu, khususnya kepada siswa dengan kebutuhan tambahan. Kurangnya pemahaman dari komunitas sekolah, termasuk orang tua dan siswa lain, juga kerap menjadi kendala. 

Hal ini memunculkan stigma dan diskriminasi terhadap siswa dengan kebutuhan khusus. Di tengah tekanan tersebut, guru sering kali terjebak dalam keterbatasan waktu dan sumber daya, berusaha menyelesaikan kurikulum reguler sekaligus memberikan perhatian ekstra kepada siswa yang memerlukan pendekatan khusus. Kombinasi tantangan ini menunjukkan pentingnya dukungan sistemik untuk mewujudkan pendidikan inklusif yang efektif.

Pada akhirnya, kembali lah kepada diri kita semua tentang misi besar dari pendidikan itu sendiri yakni tujuannya adalah untuk menciptakanb kualitas pendidikan yang proporsional dari segi kualitas, kesejahteraan guru, hingga sistem yang diterapkan demi terciptanya sistem pendidikan yang baik bagi Indonesia di masa depan. Selamat hari guru untuk bapak dan ibu guru hebat dimanapun anda berada. Teruslah berjuang menjadi lilin kecil bagi peserta didik yang sedang berjalan di ruang gelap tanpa bantuan apapun.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun