Data Pendukung: Sebuah studi oleh Harvard University pada tahun 2011 menunjukkan bahwa cahaya biru lebih efektif menekan produksi melatonin daripada jenis cahaya lainnya. Penelitian tersebut mengungkap bahwa orang yang terpapar cahaya biru selama 6,5 jam memiliki penurunan kadar melatonin hampir dua kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang terpapar cahaya hijau dengan intensitas serupa. Hasil ini menegaskan bahwa penggunaan ponsel atau laptop sebelum tidur berdampak signifikan pada penurunan kualitas tidur.
 4. Risiko Kesehatan Mental
Selain dampak fisik, paparan layar ponsel dan laptop yang berlebihan juga berdampak pada kesehatan mental. Waktu layar yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko stres, kecemasan, dan depresi, terutama pada remaja. Efek ini berkaitan dengan berkurangnya waktu tidur yang berkualitas, menurunnya aktivitas fisik, dan meningkatnya paparan terhadap konten media sosial yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental.
Data Pendukung: Studi yang diterbitkan dalam *Journal of Adolescent Health* pada tahun 2018 menemukan bahwa remaja yang menggunakan ponsel dan perangkat elektronik lainnya lebih dari 5 jam per hari memiliki risiko depresi dan kecemasan yang lebih tinggi. Ini dikaitkan dengan pola tidur yang terganggu dan pola hidup yang tidak aktif, yang berpotensi memengaruhi suasana hati dan stabilitas emosional.
 5. Potensi Dampak Kanker?
Ada kekhawatiran mengenai radiasi elektromagnetik non-ionisasi yang dipancarkan oleh ponsel yang mungkin berpotensi meningkatkan risiko kanker, terutama pada otak. Meski demikian, bukti ilmiah sejauh ini belum konsisten dan masih menjadi perdebatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2011 mengklasifikasikan radiasi dari ponsel sebagai "mungkin karsinogenik bagi manusia" (kelompok 2B). Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi apakah radiasi ponsel benar-benar berkontribusi terhadap risiko kanker.
Data Pendukung: Studi *Interphone* yang dilakukan pada tahun 2010 melibatkan lebih dari 5.000 pengguna ponsel di 13 negara, menunjukkan adanya sedikit peningkatan risiko glioma, sejenis kanker otak, pada mereka yang menggunakan ponsel secara intensif. Meski peningkatan risiko ini masih dianggap lemah, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak jangka panjang dari radiasi ponsel.
 6. Bagaimana Mengurangi Risiko?
Ada beberapa langkah sederhana yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dampak negatif radiasi layar ponsel dan laptop:
  - Atur Jarak dan Posisi Layar: Jaga jarak setidaknya 40 cm dari layar dan sesuaikan ketinggian layar agar tidak terlalu membebani mata.
  - Gunakan Mode Malam atau Filter Cahaya Biru: Kebanyakan perangkat modern memiliki mode malam yang dapat mengurangi pancaran cahaya biru.