Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Gadget Mengontrol Hidup Kita Sehari-Hari?

10 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 10 Oktober 2024   08:04 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://wildanasrori.com/demi-kewarasan-kesehatan-mental-produktifitas-kita-perlu-mengontrol-penggunaan-gadget)

Selain itu, kecanduan gadget juga dapat mengganggu pola tidur. Paparan cahaya biru dari layar gadget, terutama saat digunakan sebelum tidur, dapat menghambat produksi hormon melatonin, yang penting untuk tidur nyenyak. Akibatnya, banyak orang mengalami gangguan tidur yang berkepanjangan, yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka secara keseluruhan.

 4. Produktivitas yang Terkikis oleh Gadget

Meskipun gadget dapat menjadi alat produktivitas yang efektif, seperti untuk mengakses email, kalender, atau aplikasi kerja, ia juga dapat menjadi distraksi yang signifikan. Notifikasi dari media sosial, pesan instan, atau aplikasi hiburan sering kali mengganggu fokus dan konsentrasi, sehingga membuat pekerjaan lebih lama untuk diselesaikan. Fenomena ini dikenal sebagai "kecanduan notifikasi," di mana otak kita terbiasa dengan pemberitahuan terus-menerus dan sulit untuk tetap fokus tanpa interupsi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa multitasking menggunakan gadget, seperti menjawab pesan sambil bekerja atau belajar, sebenarnya menurunkan efisiensi. Otak kita tidak dirancang untuk beralih antara tugas-tugas yang kompleks secara cepat, sehingga multitasking melalui gadget dapat mengurangi kualitas kerja dan memperpanjang waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

 5. Gadget dan Konsumsi Informasi Berlebihan (Information Overload)

Gadget memungkinkan kita untuk mengakses informasi dalam jumlah besar secara instan. Meskipun ini bisa menjadi keuntungan, terlalu banyak informasi juga bisa menjadi bumerang. Fenomena ini dikenal sebagai information overload atau kelebihan informasi, di mana kita merasa kewalahan dengan banyaknya informasi yang harus diproses setiap hari. Konsumsi informasi yang terus-menerus melalui gadget membuat kita sulit untuk memilah mana yang benar-benar penting dan mana yang sekadar distraksi.

Informasi berlebihan ini juga dapat menyebabkan "paralisis analisis" di mana kita kesulitan mengambil keputusan karena terlalu banyak data yang harus dipertimbangkan. Dampak jangka panjang dari kelebihan informasi ini bisa membuat kita merasa lelah, cemas, dan tidak produktif.

 6. Kecanduan Gadget: Bagaimana Teknologi Memanfaatkan Perhatian Kita

Banyak aplikasi di gadget dirancang untuk membuat kita tetap terlibat selama mungkin. Media sosial, aplikasi game, dan platform streaming menggunakan berbagai teknik psikologis, seperti scrolling tak terbatas (infinite scrolling) atau notifikasi otomatis, yang dirancang untuk menarik perhatian kita dan membuat kita terus kembali ke aplikasi tersebut. Hal ini dapat menciptakan kecanduan digital, di mana kita merasa sulit untuk melepaskan diri dari perangkat kita meskipun kita tahu bahwa penggunaannya sudah berlebihan.

Ketergantungan ini diperburuk oleh dorongan sosial dan budaya yang mempromosikan penggunaan gadget sebagai kebutuhan hidup. Dalam lingkungan kerja, misalnya, ada ekspektasi bahwa kita selalu dapat dijangkau melalui email atau pesan instan, yang membuat banyak orang sulit untuk benar-benar memutus hubungan dari gadget mereka bahkan saat sedang liburan atau istirahat.

 7. Cara Mengelola Penggunaan Gadget Secara Sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun