Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Bukan Hanya Sekedar Memperbaiki Kesejahteraan Semata!

29 Agustus 2024   21:06 Diperbarui: 29 Agustus 2024   21:06 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Profesi guru memiliki esensi yang sangat mendasar dalam pembentukan karakter dan pengetahuan generasi penerus. Seorang guru bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga pembimbing moral, motivator, dan teladan bagi murid-muridnya. Esensi ini menjadikan profesi guru sebagai salah satu pilar utama dalam sistem pendidikan yang bertanggung jawab atas pembentukan masyarakat yang berdaya saing dan berkarakter. 

Namun, di era pendidikan saat ini, profesi guru dihadapkan pada berbagai problematika yang kompleks. Di antaranya adalah perkembangan teknologi yang pesat yang menuntut guru untuk terus beradaptasi dengan metode pembelajaran yang lebih modern dan interaktif. Selain itu, tuntutan kurikulum yang sering berubah dan beban administratif yang berat kerap kali mengurangi waktu dan energi guru untuk fokus pada pembelajaran yang efektif. 

Masalah lain yang tak kalah penting adalah kesejahteraan guru yang sering kali belum memadai, sehingga mempengaruhi kualitas hidup dan motivasi mereka dalam menjalankan tugas. Semua tantangan ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak agar esensi profesi guru tetap terjaga dan dapat berperan optimal dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menjadi seorang guru bukanlah sekadar menjalani sebuah profesi, melainkan sebuah panggilan jiwa yang penuh tanggung jawab dan dedikasi. Guru adalah sosok yang memiliki peran lebih dari sekadar mengajar; mereka adalah pembentuk karakter, pemberi inspirasi, dan pemandu bagi setiap anak didiknya. Dalam setiap kata dan tindakan, seorang guru menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang akan membekas seumur hidup pada murid-muridnya. 

Oleh karena itu, menjadi guru berarti berkomitmen untuk tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membangun fondasi masa depan yang kokoh bagi generasi berikutnya. Keterlibatan emosional dan dedikasi untuk melihat murid berkembang menjadikan profesi ini lebih dari sekadar pekerjaan—ini adalah misi yang membawa dampak jangka panjang bagi individu dan masyarakat.

Benar, menjadi guru bukan semata hanya untuk memperbaiki kesejahteraan pribadi. Meskipun aspek kesejahteraan merupakan faktor penting dalam pekerjaan apapun, profesi guru melibatkan misi yang jauh lebih mendalam. Banyak orang memilih menjadi guru karena adanya panggilan hati untuk berkontribusi pada kemajuan generasi mendatang dan membentuk karakter serta pengetahuan anak-anak. 

Guru memiliki tanggung jawab moral untuk membimbing dan mendidik, dengan tujuan utama menciptakan dampak positif dalam kehidupan para murid. Kepuasan yang diperoleh dari melihat murid-murid berkembang dan berhasil sering kali menjadi motivasi utama, yang bahkan melampaui pertimbangan materi atau kesejahteraan pribadi. Namun, untuk mendukung dedikasi ini, kesejahteraan guru tetap penting agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan optimal.

Untuk menjadi guru yang dicintai peserta didik dan mampu mengajar dengan metode yang menyenangkan, beberapa aspek karakter diri yang bisa diperbaiki antara lain:

1. Empati dan Pengertian: Guru yang dicintai adalah guru yang mampu memahami kebutuhan, perasaan, dan situasi pribadi setiap peserta didik. Mengembangkan empati membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan inklusif.

2. Kesabaran: Kesabaran adalah kunci dalam menghadapi berbagai tantangan di kelas, baik dalam mengelola tingkah laku siswa maupun dalam memastikan semua siswa bisa mengikuti pelajaran. Dengan bersikap sabar, guru mampu memberikan kesempatan kepada setiap murid untuk berkembang sesuai dengan kemampuan mereka.

3. Kreativitas: Guru yang kreatif cenderung lebih mudah menciptakan metode pembelajaran yang menyenangkan dan menarik. Inovasi dalam menyampaikan materi, seperti melalui permainan, teknologi, atau proyek-proyek kolaboratif, dapat meningkatkan minat belajar siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun