Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jejak Demokrasi Era Orde Baru dan Runtuhnya Hegemoni Pemerintahan Soeharto 1998!

26 Agustus 2024   21:11 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:11 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.dw.com/id/arsip-rahasia-as-ungkap-konflik-prabowo-dan-wiranto-jelang-kejatuhan-suharto/a-44820557)

Kisah perjalanan demokrasi di era Orde Baru adalah babak penting dalam sejarah politik Indonesia. Setelah Orde Lama, Orde Baru muncul dengan janji stabilitas politik dan pembangunan ekonomi. Namun, di balik retorika ini, Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto menciptakan sistem pemerintahan yang cenderung otoriter, dengan kendali kuat terhadap institusi politik dan pembatasan kebebasan berpendapat. 

Demokrasi saat itu ditekan melalui berbagai kebijakan represif, termasuk pengawasan ketat terhadap media dan pembatasan terhadap partai politik. Meskipun stabilitas ekonomi tercapai, perjalanan demokrasi selama era Orde Baru sering dianggap sebagai masa stagnasi politik dan pelanggaran hak asasi manusia. Narasi ini mengungkap bagaimana kekuasaan yang terkonsentrasi dapat mengekang demokrasi, dan bagaimana rakyat akhirnya menuntut reformasi yang membawa perubahan besar di akhir dekade 1990-an. 

Era pemerintahan Orde Baru yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998 di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto menyimpan berbagai fakta menarik yang mencerminkan kompleksitas masa itu. Salah satu fakta yang mencolok adalah bagaimana Orde Baru berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. 

Program Pembangunan Lima Tahun (Pelita) yang diusung membawa banyak perubahan, seperti peningkatan infrastruktur dan penurunan angka kemiskinan. Namun, di balik kemajuan ekonomi, Orde Baru juga dikenal dengan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang meluas, di mana kekuasaan politik dan ekonomi sering kali terkonsentrasi di tangan segelintir elite yang dekat dengan pemerintah. 

Fakta menarik lainnya adalah kontrol ketat terhadap media massa dan ekspresi politik, yang menjadikan kebebasan berpendapat sangat terbatas. Meski demikian, Orde Baru tetap bertahan selama lebih dari tiga dekade sebelum akhirnya runtuh di tengah krisis ekonomi Asia dan tuntutan reformasi dari rakyat.

Pemerintahan Orde Baru mengalami kesuksesan dan kemunduran yang signifikan selama masa jabatannya. Berikut adalah beberapa faktor kesuksesan dan ragam kemundurannya:

 Faktor Kesuksesan:

1. Pertumbuhan Ekonomi: Orde Baru berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat, dengan pendapatan per kapita meningkat secara signifikan. Program pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan jembatan, serta industri seperti minyak dan gas, mendorong pertumbuhan ekonomi.

2. Stabilitas Politik: Setelah periode ketidakstabilan politik di akhir Orde Lama, Orde Baru membawa stabilitas yang memungkinkan pembangunan dan investasi. Kepemimpinan Soeharto yang kuat membantu menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.

3. Pembangunan Infrastruktur: Program Pembangunan Lima Tahun (Pelita) membawa banyak kemajuan dalam pembangunan infrastruktur, termasuk peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

4. Pengendalian Inflasi dan Pengelolaan Utang: Orde Baru berhasil mengendalikan inflasi dan mengelola utang negara dengan relatif baik selama sebagian besar masa pemerintahannya, yang membantu menciptakan kepercayaan dalam ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun