Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menumbuhkan Sikap Saling Percaya Terhadap Pasangan, Bagaimana Caranya?

1 Agustus 2024   22:00 Diperbarui: 1 Agustus 2024   22:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(plus.kapanlagi.com)

Rasa percaya dalam suatu hubungan adalah fondasi utama yang memungkinkan kedua belah pihak merasa aman dan dihargai. Kepercayaan adalah keyakinan bahwa pasangan atau rekan akan bertindak dengan integritas, jujur, dan setia, bahkan ketika tidak ada pengawasan langsung. Ini melibatkan keyakinan bahwa satu sama lain akan memenuhi komitmen dan tidak akan mengambil tindakan yang merugikan hubungan. 

Ketika kepercayaan terjalin, kedua pihak bisa terbuka dan rentan tanpa rasa takut akan pengkhianatan atau penolakan. Hal ini penting untuk membangun komunikasi yang jujur dan efektif, serta memastikan stabilitas dan kebahagiaan jangka panjang dalam hubungan tersebut. Tanpa kepercayaan, hubungan cenderung mengalami ketegangan, keraguan, dan konflik yang terus menerus, yang bisa merusak koneksi emosional dan kemitraan secara keseluruhan. 

Rasa percaya atau trust dalam suatu hubungan adalah konsep yang telah banyak diteliti oleh para ahli psikologi, dengan berbagai definisi dan perspektif yang memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya dalam interaksi manusia. Berikut adalah beberapa pandangan dari para ahli psikologi mengenai rasa percaya dalam hubungan:

1. Erik Erikson:

   - Erikson, dalam teorinya tentang tahap perkembangan psikososial, menyatakan bahwa kepercayaan adalah hasil dari pengalaman awal kehidupan. Tahap pertama perkembangan menurut Erikson adalah "trust vs. mistrust" (kepercayaan vs. ketidakpercayaan), di mana bayi mengembangkan rasa percaya jika pengasuh mereka konsisten, dapat diandalkan, dan penuh kasih sayang. Ini menjadi dasar bagi kemampuan individu untuk mempercayai orang lain dalam hubungan di masa dewasa.

2. John Bowlby:

   - Bowlby, dalam teorinya tentang keterikatan, menekankan bahwa hubungan awal dengan pengasuh utama mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membentuk hubungan yang sehat dan penuh kepercayaan di masa dewasa. Kepercayaan dalam hubungan dewasa, menurut Bowlby, sangat dipengaruhi oleh pola keterikatan yang dibentuk selama masa kanak-kanak.

3. Barbara M. Byrne:

   - Byrne menekankan bahwa kepercayaan dalam hubungan interpersonal adalah keyakinan seseorang bahwa pasangan atau rekan mereka dapat diandalkan dan memiliki niat baik. Kepercayaan memungkinkan individu merasa aman dan yakin bahwa pasangan mereka tidak akan menyalahgunakan kerentanan mereka atau mengeksploitasi kepercayaan mereka.

4. Francis Fukuyama:

   - Fukuyama dalam bukunya "Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity," mendefinisikan kepercayaan sebagai ekspektasi yang muncul dalam komunitas yang berbagi norma-norma dan nilai-nilai yang sama. Dalam konteks hubungan pribadi, kepercayaan dibangun melalui tindakan yang konsisten dengan norma dan nilai bersama ini, menciptakan stabilitas dan prediktabilitas dalam interaksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun