Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tips Sederhana Mengajarkan Adab yang Baik bagi Anak di Era Pendidikan Sekarang

28 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 28 Juli 2024   10:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adab adalah kumpulan sikap dan perilaku yang mencerminkan tata krama, etika, dan norma-norma sosial yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam konteks pendidikan anak, adab mencakup pembelajaran tentang sopan santun, penghormatan, dan kebiasaan baik yang harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengajarkan adab yang baik kepada anak sangat penting karena kualitas adab yang baik akan membentuk karakter anak menjadi pribadi yang bertanggung jawab, hormat, dan empatik terhadap orang lain. 

Dengan memahami dan menerapkan adab yang benar, anak tidak hanya akan berinteraksi dengan baik di lingkungan keluarga dan masyarakat, tetapi juga akan mampu membangun hubungan yang harmonis dan saling menghargai di masa depan. Pendidikan adab yang baik pada anak juga berfungsi sebagai dasar dalam menciptakan lingkungan sosial yang positif dan mendukung perkembangan pribadi serta sosial anak.

Di era pendidikan serba modern saat ini, degradasi adab pada anak menjadi masalah yang semakin nyata. Teknologi yang berkembang pesat, seperti media sosial dan perangkat digital, sering kali mengubah cara anak berinteraksi dan berkomunikasi, seringkali dengan dampak negatif pada kualitas adab mereka. Beberapa masalah yang muncul terkait dengan degradasi adab pada anak di era modern ini meliputi:

1. Kurangnya Interaksi Tatap Muka: Anak-anak yang terlalu bergantung pada komunikasi digital dapat kehilangan keterampilan sosial dasar seperti berbicara langsung, mendengarkan, dan membaca bahasa tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap perasaan orang lain.

2. Pengaruh Konten Negatif: Akses mudah ke berbagai konten di internet dapat mempengaruhi perilaku anak. Paparan terhadap kekerasan, bahasa kasar, dan perilaku tidak pantas di media sosial dan platform lainnya dapat menurunkan standar adab mereka.

3. Kehilangan Nilai Tradisional: Dengan perubahan cepat dalam masyarakat dan budaya, nilai-nilai tradisional yang mengajarkan adab sering kali kurang diperhatikan. Anak-anak mungkin kurang mendapat pendidikan tentang sopan santun dan tata krama yang menjadi dasar perilaku baik.

4. Tekanan Sosial dan Komersialisasi: Dorongan untuk memenuhi standar sosial dan komersial sering kali mengabaikan pentingnya adab. Anak-anak dapat terpengaruh oleh tekanan untuk tampil tertentu atau mengikuti tren yang tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai adab yang baik.

5. Pengaruh Lingkungan: Lingkungan keluarga dan sekolah juga berperan penting. Ketika orang tua atau pendidik sendiri tidak mencontohkan adab yang baik atau tidak menekankan pentingnya adab, anak-anak mungkin merasa kurang terdorong untuk mengembangkan sikap dan perilaku yang sesuai.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk lebih sadar dan aktif dalam mengajarkan serta menanamkan nilai-nilai adab yang baik. Memadukan pendidikan adab dengan kemajuan teknologi secara bijak dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang beradab, bertanggung jawab, dan penuh empati di tengah perubahan zaman yang cepat.

Tips Sederhana Mengajarkan Adab yang Baik Bagi Anak di Era Pendidikan Saat Ini

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun