Hal di atas juga didukung dengan teori yang pernah diucapkan dalam buku yang berjudul Against Democracy, karya Jason Brennan mengajukan argumen kritis terhadap sistem demokrasi yang konvensional. Brennan berpendapat bahwa demokrasi, sebagaimana dipraktikkan saat ini, sering kali menghasilkan keputusan yang buruk karena melibatkan pemilih yang tidak terinformasi dan tidak rasional. Menurutnya, banyak pemilih tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang isu-isu politik dan ekonomi, yang mengarah pada keputusan yang tidak berdasar dan tidak menguntungkan bagi masyarakat secara keseluruhan.
Brennan memperkenalkan konsep "epistokrasi," atau pemerintahan oleh mereka yang lebih berpengetahuan, sebagai alternatif potensial untuk demokrasi. Ia berargumen bahwa keputusan politik sebaiknya dibuat oleh orang-orang yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kebijakan publik dan dampaknya. Dalam pandangan Brennan, epistokrasi dapat mengatasi beberapa kelemahan demokrasi dengan memastikan bahwa orang-orang yang mengambil keputusan adalah mereka yang memiliki kompetensi dan informasi yang lebih baik.
Namun, gagasan Brennan ini memicu banyak perdebatan dan kritik. Lawan dari konsep epistokrasi berpendapat bahwa pendekatan tersebut dapat berisiko menciptakan elitisme dan mengabaikan prinsip-prinsip kesetaraan dan inklusi yang menjadi dasar dari demokrasi. Meskipun demikian, buku Against Democracy berhasil menantang pembaca untuk memikirkan ulang asumsi-asumsi dasar tentang bagaimana sistem politik seharusnya berfungsi dan bagaimana memastikan bahwa keputusan yang diambil benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas.
Kritik pedas terhadap sistem demokrasi dari Jason Brennan
Dalam bukunya Against Democracy, Jason Brennan memberikan kritik tajam terhadap demokrasi dengan memaparkan pandangannya tentang tiga tipe pemilih yang ia sebut sebagai "hobbit," "hooligan," dan "vulcan." Ketiga kategori ini digunakan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan dan keterlibatan warga negara dalam politik:
Hobbit:
- Pengertian: Hobbit adalah individu yang apatis terhadap politik. Mereka tidak memiliki minat atau pengetahuan yang cukup tentang isu-isu politik dan jarang, jika pernah, berpartisipasi dalam diskusi politik.
- Karakteristik: Hobbit umumnya tidak terlibat dalam proses politik, tidak mengikuti berita politik, dan tidak memiliki pandangan yang kuat tentang kebijakan publik. Mereka mungkin memberikan suara, tetapi pilihan mereka sering kali tidak berdasarkan analisis yang mendalam atau informasi yang akurat.
Hooligan:
- Pengertian: Hooligan adalah individu yang sangat terlibat dalam politik, tetapi sering kali secara partisan dan bias. Mereka memiliki pandangan yang kuat dan terpolarisasi, serta cenderung mencari informasi yang hanya mendukung pandangan mereka.
- Karakteristik: Hooligan biasanya terlibat aktif dalam diskusi politik dan kampanye, tetapi mereka cenderung mengabaikan fakta atau argumen yang bertentangan dengan keyakinan mereka. Mereka lebih fokus pada kemenangan politik ketimbang mencari kebenaran atau solusi terbaik.
Vulcan:
- Pengertian: Vulcan adalah individu yang ideal dalam pandangan Brennan. Mereka adalah pemilih yang rasional dan terinformasi, yang mendasarkan keputusan mereka pada data, logika, dan analisis kritis.
- Karakteristik: Vulcan mengevaluasi informasi politik secara objektif dan tidak membiarkan emosi atau kepentingan pribadi mempengaruhi penilaian mereka. Mereka berusaha memahami isu-isu secara mendalam dan mencari solusi yang paling efisien dan efektif untuk masalah publik.
Kritik Terhadap Demokrasi
Brennan berpendapat bahwa kebanyakan pemilih dalam demokrasi adalah hobbit atau hooligan, yang berkontribusi terhadap keputusan politik yang buruk. Menurutnya, masalah utama dalam demokrasi adalah bahwa hak suara diberikan secara universal tanpa mempertimbangkan kompetensi atau pengetahuan pemilih.
Ia mengusulkan gagasan "epistokrasi" atau pemerintahan oleh yang terpelajar, sebagai alternatif. Dalam epistokrasi, pengambilan keputusan politik dilakukan oleh individu yang lebih terinformasi dan kompeten, yang diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih baik dan lebih rasional.