Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Polemik Kebijakan Zonasi Bagi Sekolah-Sekolah di Indonesia Jelang Masa PPDB

11 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 11 Juni 2024   08:38 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.its.ac.id/news/2023/08/04/ambisi-sistem-zonasi-ppdb-terhadap-keadilan-berujung-tantangan-besar)

Masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Indonesia adalah periode yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya, di mana siswa dan orang tua bersiap untuk mendaftar ke sekolah-sekolah yang diinginkan. PPDB merupakan proses seleksi yang diatur oleh pemerintah daerah atau dinas pendidikan setempat untuk menentukan penempatan siswa baru di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SD hingga SMA. Tujuan dari PPDB adalah untuk memastikan pemerataan akses pendidikan, memberikan kesempatan yang adil bagi semua siswa, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan siswa dan orang tua terkait pendidikan.

Proses PPDB mencakup berbagai jalur penerimaan, seperti jalur prestasi akademik maupun non-akademik, jalur zonasi, jalur afirmasi, dan jalur perpindahan orang tua. Setiap jalur memiliki kriteria dan mekanisme seleksi yang berbeda sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Meskipun demikian, implementasi PPDB tidak jarang menimbulkan kontroversi dan perdebatan terutama terkait keadilan dan transparansi dalam sistem seleksi.

Bagi banyak siswa dan orang tua, masa PPDB adalah waktu yang menegangkan dan penuh persiapan. Mereka harus mempersiapkan berkas administrasi, mengikuti tes atau seleksi, dan membuat keputusan yang tepat untuk memilih sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Meskipun tantangan dan ketegangan yang terkait dengan PPDB, di balik itu semua, proses ini juga membuka peluang baru dan harapan untuk masa depan pendidikan yang lebih baik bagi setiap siswa.

Selain itu, PPDB juga dapat dikatakan sebagai salah satu momen penting di mana siswa dan orang tua bersiap untuk memilih dan mendaftar ke sekolah-sekolah yang diinginkan. Proses ini sering kali diwarnai dengan persaingan yang ketat, terutama untuk masuk ke sekolah-sekolah favorit yang memiliki reputasi baik dan fasilitas unggulan. Pemerintah melalui dinas pendidikan di setiap daerah menetapkan berbagai jalur penerimaan, seperti jalur prestasi, zonasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua, untuk memastikan pemerataan akses pendidikan. 

Namun, sistem zonasi sering kali menimbulkan polemik karena ada kekhawatiran tentang keadilan dan transparansi dalam proses seleksi. Selain itu, persiapan administrasi dan verifikasi dokumen juga menjadi tantangan tersendiri bagi para calon siswa dan orang tua. Meskipun demikian, PPDB tetap menjadi langkah krusial dalam perjalanan pendidikan siswa, membuka peluang baru dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Polemik Kebijakan Zonasi pada Masa PPDB di Indonesia


Kebijakan zonasi yang diterapkan dalam PPDB di Indonesia seringkali menjadi sorotan dan memicu polemik setiap tahunnya. Zonasi adalah sistem penempatan siswa berdasarkan wilayah atau zona geografis tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Meskipun tujuannya adalah untuk mewujudkan pemerataan akses pendidikan, kebijakan ini tidak jarang menimbulkan berbagai perdebatan dan kekhawatiran. Berikut adalah beberapa polemik yang sering terjadi terkait kebijakan zonasi jelang masa PPDB:

1. Ketidakadilan dalam Penentuan Zona
Beberapa daerah mengalami masalah dengan penetapan zona yang dianggap tidak adil, di mana sekolah-sekolah yang berada di zona-zona tertentu dianggap lebih unggul dibandingkan dengan yang lain. Hal ini dapat membuat siswa di zona-zona yang kurang berkualitas kesulitan untuk mendapatkan akses ke pendidikan yang berkualitas.

2. Mobilitas Siswa Terbatas
Kebijakan zonasi sering kali membatasi mobilitas siswa, sehingga siswa yang tinggal di luar zona tertentu sulit untuk diterima di sekolah favorit mereka. Hal ini dapat menjadi kendala terutama bagi keluarga yang pindah tempat tinggal atau bagi siswa yang ingin mengakses sekolah dengan kualitas yang lebih baik di luar zona mereka.

3. Kemungkinan Adanya Manipulasi
Adanya dugaan manipulasi atau permainan kebijakan zonasi yang dilakukan oleh pihak sekolah atau pemerintah daerah tertentu juga menjadi sumber polemik. Hal ini dapat menciptakan ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap kebijakan PPDB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun