Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Benarkah Mencari Pekerjaan di Era Sekarang Begitu Sulit Bagi Sebagian Orang?

10 Juni 2024   13:41 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:38 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena sulitnya mencari pekerjaan di era sekarang menjadi realitas yang dihadapi banyak orang, baik yang baru memasuki dunia kerja maupun yang sudah berpengalaman. Perubahan cepat dalam teknologi dan ekonomi global telah menciptakan tantangan baru, termasuk otomatisasi yang menggantikan pekerjaan tradisional dan kebutuhan akan keterampilan digital yang terus berkembang. 

Selain itu, dampak pandemi COVID-19 memperburuk situasi dengan banyaknya perusahaan yang harus memangkas tenaga kerja atau bahkan gulung tikar. Persaingan yang semakin ketat akibat tingginya jumlah pencari kerja serta globalisasi yang memungkinkan perusahaan merekrut talenta dari seluruh dunia menambah kompleksitas masalah ini. 

Di sisi lain, disparitas geografis dan ekonomi membuat peluang kerja terkonsentrasi di kota-kota besar, sementara daerah pedesaan sering kali tertinggal. Semua faktor ini berkontribusi pada fenomena sulitnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai, menuntut pencari kerja untuk terus beradaptasi dan mengembangkan keterampilan baru agar tetap relevan dan kompetitif di pasar kerja modern.

Beberapa penelitian dan laporan telah mengindikasikan bahwa sebagian orang di Indonesia mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Laporan BPS (Badan Pusat Statistik)
Laporan dari BPS secara rutin menunjukkan tingkat pengangguran di Indonesia. Dalam laporan terbaru, BPS mencatat bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2023 adalah sekitar 5,86%, yang berarti masih ada jutaan orang yang mencari pekerjaan namun belum mendapatkannya.


2. Laporan Bank Dunia
Bank Dunia dalam laporan tahunannya mengenai ekonomi Indonesia sering menyoroti masalah ketenagakerjaan. Salah satu laporan menyebutkan bahwa meskipun ada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja tidak selalu sejalan dengan pertumbuhan jumlah angkatan kerja, menyebabkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja.

3. Survei dari McKinsey & Company
Survei yang dilakukan oleh McKinsey & Company pada tahun 2020 menyatakan bahwa hampir 23 juta pekerjaan di Indonesia berpotensi tergantikan oleh otomatisasi pada tahun 2030. Hal ini menambah tekanan bagi para pencari kerja untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pasar kerja.

4. Laporan dari ILO (International Labour Organization)
ILO dalam laporannya tentang "Labour Market Trends and Developments" di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja muda menghadapi tantangan besar dalam memasuki pasar kerja. Tingginya tingkat pengangguran di kalangan lulusan baru menunjukkan adanya ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja dengan yang dibutuhkan oleh industri.

5. Penelitian dari Lembaga Penelitian Universitas
Beberapa universitas di Indonesia juga melakukan penelitian terkait ketenagakerjaan. Misalnya, sebuah penelitian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menemukan bahwa banyak lulusan universitas di Indonesia yang merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka, yang seringkali disebabkan oleh kesenjangan antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan industri.

6. Laporan Media dan Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba dan media juga sering kali melaporkan tentang sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia. Contohnya, Yayasan Pendidikan dan Keterampilan Indonesia (YPKI) sering mengadakan seminar dan penelitian yang menunjukkan bahwa banyak pekerja di Indonesia, terutama di sektor informal, kesulitan mendapatkan pekerjaan yang stabil dan sesuai dengan keterampilan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun