Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenali Dampak Buruk "Moodyan" bagi Diri Seseorang

6 Juni 2024   22:37 Diperbarui: 7 Juni 2024   01:07 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, istilah "moodyan" merujuk pada seseorang yang memiliki kecenderungan untuk mengalami fluktuasi suasana hati atau perubahan emosi yang cepat dan tidak terduga. Orang yang moodyan cenderung memiliki rentang emosi yang luas, mulai dari kegembiraan dan keceriaan hingga kesedihan atau kecemasan dalam waktu yang relatif singkat. 

Fenomena ini seringkali membuat perilaku dan respons seseorang menjadi sulit diprediksi bagi orang di sekitarnya. Meskipun suasana hati yang fluktuatif dapat menjadi bagian dari spektrum normal dalam pengalaman emosi manusia, dalam beberapa kasus, perubahan suasana hati yang ekstrem atau terus-menerus dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan mental seperti gangguan suasana hati atau gangguan kecemasan. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengelola perubahan suasana hati dengan bijak, baik sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari maupun sebagai bagian dari proses kesehatan mental yang lebih luas.

Istilah "moodyan" mungkin bukan istilah yang secara resmi didefinisikan oleh para ahli. Namun, secara umum, "moodyan" merujuk pada seseorang yang memiliki kecenderungan untuk mengalami fluktuasi suasana hati atau perubahan emosi yang cepat dan tidak terduga.

Para ahli dalam psikologi dan psikiatri sering kali menggunakan istilah-istilah yang lebih spesifik untuk menggambarkan fenomena seperti ini, seperti gangguan suasana hati, gangguan emosi, atau gangguan bipolar.

Gangguan suasana hati adalah kondisi mental yang ditandai oleh perubahan ekstrem dalam suasana hati, termasuk periode depresi yang dalam, periode mania atau hipomania yang meningkat, atau campuran dari keduanya. Ahli psikiatri akan menggunakan kriteria diagnostik yang ditetapkan dalam DSM (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental) untuk menentukan apakah seseorang menderita gangguan suasana hati tertentu.

Namun, jika "moodyan" hanya digunakan secara informal untuk menggambarkan seseorang yang memiliki perubahan suasana hati yang cepat dan fluktuatif, para ahli mungkin lebih cenderung menggunakan deskripsi yang lebih spesifik tentang kondisi psikologis atau emosional individu tersebut, daripada menggunakan istilah yang tidak resmi seperti "moodyan".

Dalam kehidupan sehari-hari, sikap moodyan dapat tercermin dalam berbagai perilaku dan respons yang tidak konsisten dari waktu ke waktu. Berikut adalah beberapa contoh sikap moodyan:

1) Perubahan suasana hati yang drastis: Seseorang dengan sikap moodyan mungkin tiba-tiba berubah dari ceria dan antusias menjadi murung atau marah tanpa alasan yang jelas.

2) Perilaku impulsif: Individu dengan sikap moodyan mungkin cenderung melakukan keputusan impulsif atau bereaksi secara berlebihan terhadap situasi tertentu tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun