Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengenali Ragam Sifat Posesif Pasangan, Apakah Kamu Salah Satunya?

6 Juni 2024   09:00 Diperbarui: 6 Juni 2024   09:04 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kualitas hubungan mengacu pada seberapa sehat, harmonis, dan memuaskannya interaksi antara individu dalam suatu hubungan, seperti antara pasangan. Kualitas ini mencakup aspek seperti komunikasi yang efektif, saling pengertian, dukungan emosional, kepercayaan, dan rasa hormat. Menjaga kualitas hubungan dengan pasangan sangat penting karena dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan kebahagiaan kedua belah pihak. 

Hubungan yang berkualitas membantu menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih, di mana masing-masing individu merasa didengar, dihargai, dan dicintai. Ini juga membantu dalam mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif dan memperkuat ikatan emosional. Dengan demikian, upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hubungan melalui komunikasi terbuka, empati, dan komitmen terhadap satu sama lain adalah investasi penting untuk keberlangsungan dan kebahagiaan jangka panjang dalam hubungan tersebut.

Akan tetapi, di tengah upaya kita menjaga kualitas hubungan dengan pasangan, justru kualitas hubungan sering kali terganggu oleh beragam sifat pasangan yang tidak kita kenali sebelumnya, salah satunya adalah sifat posesif. Sifat posesif dapat menimbulkan ketegangan dan ketidaknyamanan dalam hubungan, karena satu pihak merasa dikontrol dan kurang diberi ruang untuk kebebasan pribadi. 

Ketika pasangan menunjukkan perilaku posesif, seperti cemburu berlebihan, keinginan untuk mengendalikan aktivitas, dan kurangnya kepercayaan, hal ini dapat memicu konflik dan merusak komunikasi yang sehat. Ketidakmampuan untuk mengenali dan mengatasi sifat-sifat ini sejak awal dapat mengakibatkan penurunan kualitas hubungan secara signifikan. 

Oleh karena itu, penting untuk memiliki komunikasi terbuka dan jujur serta kesediaan untuk memahami dan mengatasi sifat-sifat negatif bersama-sama. Dengan demikian, pasangan dapat bekerja sama untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis, di mana kedua belah pihak merasa dihargai dan didukung.

Lalu, apa pengertian posesif itu sendiri?

Sifat posesif adalah kecenderungan seseorang untuk merasa memiliki dan mengendalikan pasangannya secara berlebihan, disertai dengan rasa cemburu dan ketidakpercayaan yang kuat. Individu yang posesif sering kali merasa cemas atau takut kehilangan pasangannya, sehingga mereka berusaha mengontrol berbagai aspek kehidupan pasangannya untuk menjaga kedekatan dan memastikan kesetiaan.

Berikut adalah ragam jenis sifat posesif:

1) Posesif Emosional:
Orang dengan sifat posesif emosional sering kali ingin mengontrol hubungan emosional pasangannya. Mereka mungkin mengharapkan pasangannya selalu ada untuk mereka, mengabaikan kebutuhan atau hubungan sosial lainnya. Mereka sering kali membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang konstan.

2) Posesif Fisik:
Ini melibatkan kontrol atas keberadaan fisik pasangannya. Individu posesif fisik mungkin ingin tahu setiap saat di mana pasangannya berada, dengan siapa, dan apa yang sedang dilakukan. Mereka bisa melarang pasangannya pergi ke tempat tertentu atau bertemu dengan orang tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun