Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Benarkah Pasca Lulus Kuliah Tak Menjamin Seseorang Langsung Diterima Dunia Kerja?

20 Mei 2024   22:00 Diperbarui: 20 Mei 2024   22:12 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://unair.ac.id/14-persen-pengangguran-indonesia-lulusan-diploma-dan-sarjana-mengapa)

Lulus dari perguruan tinggi nampaknya telah menjadi hal yang wajib dicapai oleh setiap orang tak terkeceuali mereka yang berusia muda. Namun, pasca lulus bukannya langsung diterima dalam dunia pekerjaan. Beberapa orang yang telah lulus justru kerap dihadapkan pada satu situasi pelik yakni sulitnya mendapatkan pekerjaan. Benarkah demikian?

Melansir dari laman BPS (Badan Pusat Statistik) menunukkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia yanb tercatat pada 2022 mencapai 8,43 juta jiwa. Sebanyak 7,99% atau sekitar 673 ribu adalah mereka yang baru lulus atau telah lama lulus dari bangku universitas. 

Laman NBC juga telah mengonfirmasi bahwa angkatan tahun 2020 adalah mereka yang paling sulit mendapatkan lapangan kerja dan terus berlanjut hingga para lulusan sarjana yang lulus tahun 2021. Sebuah survei baru terhadap 1000 lulusan perguruan tinggi AS oleh situs ketenagakerjaan menunjukkan sekitar 45% lulusan tahun 2020 masih mencari pekerjaan. 

Dari fakta di atas, muncul pertanyaan penting yakni apa yang menyebabkan para lulusan tersebut kesulitan mendapatkan pekerjaan atau diterima dalam dunia kerja? Apa yang kurang dari lulusan tersebut?

Banyak lulusan sarjana baru di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan atau diterima di dunia kerja karena berbagai faktor yang saling terkait. Berikut adalah beberapa faktor penyebab utamanya:

1) Kesenjangan antara Pendidikan dan Kebutuhan Industri:

Kurikulum pendidikan di banyak perguruan tinggi belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan industri. Banyak lulusan tidak memiliki keterampilan praktis yang dicari oleh pemberi kerja.

2) Minimnya Pengalaman Kerja:

Banyak lulusan baru yang kurang memiliki pengalaman kerja atau magang yang relevan. Pengalaman kerja sering kali menjadi salah satu syarat penting yang dicari oleh perusahaan.

3) Keterampilan Non-Teknis yang Kurang:

Selain keterampilan teknis, keterampilan non-teknis (soft skills) seperti komunikasi, kerja sama tim, dan manajemen waktu juga sangat penting. Banyak lulusan yang kurang menguasai keterampilan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun