3) Mencari Dukungan: Penting untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional seperti konselor atau terapis. Mendapatkan perspektif dari orang-orang yang peduli dan mendukung dapat memberikan kekuatan dan keyakinan untuk melangkah maju.
4) Membuat Rencana Keluar: Menyiapkan rencana untuk keluar dari hubungan tersebut dapat membantu mengurangi risiko dan memberikan panduan untuk langkah-langkah selanjutnya. Rencana ini bisa mencakup mencari tempat tinggal baru, mencari bantuan hukum jika diperlukan, dan mempersiapkan dukungan emosional.
5) Mengatur Batasan: Penting untuk mengatur batasan yang jelas dengan pasangan toxic tersebut. Ini bisa termasuk menghentikan kontak, menghindari situasi yang berpotensi memicu konflik, dan menetapkan batasan yang sehat untuk melindungi diri sendiri.
6) Merawat Diri: Selama proses keluar dari hubungan toxic, penting untuk merawat diri sendiri secara fisik, emosional, dan mental. Ini bisa melibatkan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan, olahraga, meditasi, atau terapi untuk membantu mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
7) Melangkah Maju dengan Percaya Diri: Setelah keluar dari hubungan toxic, penting untuk fokus pada pemulihan dan pembangunan kehidupan yang lebih sehat dan bahagia. Ini mungkin melibatkan menjalani terapi lanjutan, menetapkan tujuan baru, dan membangun hubungan yang mendukung dan positif.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H