Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Benarkah Sifat Gengsi Dapat Merusak Karakter Seseorang?

3 Mei 2024   13:00 Diperbarui: 4 Mei 2024   12:32 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://kumparan.com/relationshipgoals/5-alasan-gengsi-bisa-merusak-hubunganmu-1thVFeK3CZy)

Melalui sudut pandang yang berbeda, para ahli ini menyoroti bagaimana sifat gengsi muncul sebagai respons terhadap tekanan sosial, budaya, dan ekonomi dalam masyarakat modern.

Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Sifat Gengsi pada Diri Seseorang

Faktor penyebab munculnya sifat gengsi pada seseorang bisa berasal dari berbagai aspek:

Pertama, pengaruh lingkungan sosial memainkan peran penting dalam pembentukan sifat gengsi.

Individu sering kali terpengaruh oleh norma sosial dan ekspektasi dari kelompok atau komunitas tempat mereka berada.

Tekanan untuk menunjukkan keberhasilan atau kesuksesan dalam bentuk tertentu dapat mendorong seseorang untuk mengejar citra yang prestisius atau bergengsi.

Kedua, faktor psikologis juga dapat menjadi penyebab sifat gengsi.

Misalnya, rendahnya rasa percaya diri atau kebutuhan akan validasi eksternal dapat mendorong seseorang untuk mencari pengakuan atau pujian dari orang lain sebagai cara untuk meningkatkan harga diri mereka.

Selain itu, pengaruh media sosial dan budaya konsumsi juga memainkan peran signifikan dalam memperkuat sifat gengsi.

Tampilan gaya hidup mewah atau eksklusif yang sering dipromosikan melalui media sosial dan budaya pop dapat menciptakan tekanan tambahan bagi individu untuk menirunya atau menunjukkan kemampuan finansial atau status sosial mereka.

Selanjutnya, faktor ekonomi juga dapat menjadi pendorong sifat gengsi. Orang-orang dengan akses kekayaan yang lebih besar mungkin cenderung mengekspresikan sifat gengsi melalui konsumsi barang-barang mewah atau gaya hidup yang eksklusif sebagai cara untuk menegaskan status sosial mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun