Sejatinya, Real Madrid berhasil menguasai jalannya laga dengan berhasil menguasai 70% penguasaan bola dan melepaskan total 10 tembakan dengan 5 mengarah ke gawang. Sementara Valencia yang tampil dengan hanya mengandalkan serangan balik, namun efektif dalam hal melepaskan usaha mencetak gol dengan melepaskan 12 tembakan ke gawang dengan 5 tepat sasaran.
Walau sama-sama berupaya menambah skor dengan mempertahankan intensitas pertandingan yang tinggi, pada akhirnya kedua tim harus puas dengan skor imbang 2-2. Banyak yang menilai laga yang berakhir dengan skor imbang ini sangat banyak terjadi kontroversi.Â
Satu kontroversi yang paling terasa kala Real Madrid yang masih menguasai bola di garis pertahanan Valencia justru berhasil mencetak gol penentu kemenangan lewat sundulan Jude Bellingham memanfaatkan umpan crossing dari Luca modric. Akan tetapi wasit yang memimpin jalannya laga justru meniup peluit akhir pertandingan tepat pada menit 90+9' atau sesaat sebelum gol dari Jude terjadi.
Respon keras pun dilayangkan oleh para pemain el real yang menilai wasit begitu ceroboh dalam mengambil keputusan. Apalagi, pada saat itu, pemain Real Madrid menganggap mereka masih menguasai bola di wilayah pertahanan Valencia sehingga harusnya wasit masih memberikan kesempatan untuk Real Madrid menyelesaikan satu kesempatan serangan tersebut.
Namun apa daya, Real Madrid tetap dinyatakan seri melawan Valencia sehingga gol dari Jude tidak terjadi. Malah Jude Bellingham yang melayangkan protes berlebihan justru harus menerima kartu merah.Â
Pada laga ini, Vinicius berhaisil menjadi man of the match lewat brace golnya. Dengan hasil tersebut, Real Madrid pun tetap berada di puncak klasemen sementara Laliga Spanyol dengan raihan 66 poin, sementara Valencia masih berada di peringkat 9 klasemen dengan raihan 37 poin.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H