Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mispersepsi tentang Kurikulum Merdeka, Awal Permasalahan Guru Muda Vs Guru Senior?

26 Januari 2024   19:00 Diperbarui: 27 Januari 2024   10:07 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Guru yang mengajar di kelas. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI via kompas.com)

Informasi yang tidak memadai dapat menyebabkan persepsi yang salah tentang tujuan, metode, dan dampak dari kurikulum tersebut.

Ketidaksesuaian dengan Kondisi Lokal:

Kurikulum Merdeka yang kurang sesuai dengan kondisi lokal dan kebutuhan masyarakat di suatu daerah dapat menimbulkan miskonsepsi. 

Kesenjangan antara kurikulum dan realitas lokal dapat membuat orang berpikir bahwa kurikulum tersebut tidak relevan atau tidak memberikan manfaat bagi siswa.

Pelatihan Guru yang Tidak Memadai

Jika guru tidak mendapatkan pelatihan yang memadai untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, mereka mungkin kesulitan memahami dan mengimplementasikannya dengan benar. 

Kurangnya pemahaman ini bisa memunculkan miskonsepsi dan mispersepsi tentang cara terbaik menggunakan kurikulum tersebut.

Tingkat Perubahan yang Cepat

Jika perubahan dalam kurikulum terjadi terlalu cepat dan tanpa persiapan yang memadai, orang mungkin merasa kebingungan dan kurang mampu menyesuaikan diri. Hal ini dapat menyebabkan munculnya miskonsepsi dan resistensi terhadap perubahan.

Evaluasi yang Kurang Jelas:
Jika metode evaluasi dalam Kurikulum Merdeka tidak dijelaskan dengan baik, siswa dan guru mungkin memiliki persepsi yang salah tentang standar pencapaian yang diharapkan. Ini dapat mengarah pada miskonsepsi tentang keberhasilan atau kegagalan siswa.

Kurangnya Partisipasi Stakeholder

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun