Informasi yang tidak memadai dapat menyebabkan persepsi yang salah tentang tujuan, metode, dan dampak dari kurikulum tersebut.
Ketidaksesuaian dengan Kondisi Lokal:
Kurikulum Merdeka yang kurang sesuai dengan kondisi lokal dan kebutuhan masyarakat di suatu daerah dapat menimbulkan miskonsepsi.
Kesenjangan antara kurikulum dan realitas lokal dapat membuat orang berpikir bahwa kurikulum tersebut tidak relevan atau tidak memberikan manfaat bagi siswa.
Pelatihan Guru yang Tidak Memadai
Jika guru tidak mendapatkan pelatihan yang memadai untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, mereka mungkin kesulitan memahami dan mengimplementasikannya dengan benar.
Kurangnya pemahaman ini bisa memunculkan miskonsepsi dan mispersepsi tentang cara terbaik menggunakan kurikulum tersebut.
Tingkat Perubahan yang Cepat
Jika perubahan dalam kurikulum terjadi terlalu cepat dan tanpa persiapan yang memadai, orang mungkin merasa kebingungan dan kurang mampu menyesuaikan diri. Hal ini dapat menyebabkan munculnya miskonsepsi dan resistensi terhadap perubahan.
Evaluasi yang Kurang Jelas:
Jika metode evaluasi dalam Kurikulum Merdeka tidak dijelaskan dengan baik, siswa dan guru mungkin memiliki persepsi yang salah tentang standar pencapaian yang diharapkan. Ini dapat mengarah pada miskonsepsi tentang keberhasilan atau kegagalan siswa.
Kurangnya Partisipasi Stakeholder