Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Suka Ngasih PR ke Anak? Yuk Pahami Dampaknya

24 November 2023   10:13 Diperbarui: 24 November 2023   11:16 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjalani profesi sebagai guru adalah sebuah hal yang mengharuskan kita untuk mampu memberikan pengajaran terbaik guna mendukung perkembangan dan sukses anak. Memberikan sikap pengajaran yang baik, mampu memfasilitasi minat dan bakatnya, hingga memberikan pendampingan dan mampu memposisikan diri sesuai dengan kebutuhan si peserta didik adalah hal yang juga wajib dilakukan ketika kita memilih profesi sebagai guru. Memberikan pengajaran dalam bentuk penjelasan, penugasan, evaluasi, refleksi, hingga pr adalah beberapa instrumen yang biasa dijalankan di kelas.

Lalu, jika kita mencermati tentang kebijakan memberikan PR (pekerjaan rumah) tambahan kepada anak, apakah itu merupakan keputusan yang salah? Ataukah itu merupakan suatu langkah pengembangan akademik yang baik bagi anak? Untuk menjawab pertanyaan itu semua, nampaknya kita harus mempertimbangkan banyak aspek dimuali dari orang tua, guru, materi pembelajaran, hingga diri si anak itu sendiri.

Seorang peneliti bernama berkebangsaan Amerika yang merupakan professor di bidang Psikologi dan Neurosains asal Connecticut University, Amerika Serikat bernama Harris Cooper pernah melakukan sebuah penelitian terhadap kebijakan pemberikan PR kepada anak. Dari kesimpulan yang ia dapatkan, ternyata PR dapat menyebabkan kehancuran mental dan karakter anak terhadap guru dan sekolah.

Lebih lanjut, peneliti lain yakni Profesor Etta Kralovec seorang akademisi di bidang pembelajaran dan sosiokultural dari Universitas Arizona mengemukakan bahwa, PR memang memiliki manfaat bagi siswa SMA. Akan tetapi, manfaatnya menurun pada siswa SMP dan sama sekali tak bermanfaat untuk anak yang masih berusia sekolah dasar.

Lantas dari beberapa hasil penelitian tersebut, apa yang menjadi alasan mengapa guru kerap memberikan anak PR di Sekolah?

(momdadi.com)
(momdadi.com)

Pemahaman Subjektif: Guru mungkin memiliki pemahaman subjektif terhadap kemampuan siswa. Pemahaman ini dapat dipengaruhi oleh preferensi personal, persepsi, atau pengalaman pribadi dengan siswa tersebut.

Ketidaksesuaian Metode Pengajaran: Jika metode pengajaran yang digunakan tidak sesuai dengan gaya belajar siswa, guru mungkin merasa siswa tidak mencapai potensi maksimal mereka. Ini dapat menyebabkan pemberian penilaian rendah.

Kurangnya Keterlibatan Siswa: Jika siswa kurang berpartisipasi atau tidak aktif dalam pembelajaran, guru mungkin menganggap bahwa siswa tersebut kurang berusaha atau tidak tertarik, sehingga memberikan penilaian rendah.

Kurangnya Pemahaman Materi: Jika guru merasa siswa tidak memahami materi atau tidak memenuhi standar yang ditetapkan, hal ini dapat menjadi alasan untuk memberikan penilaian rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun