Padahal jika kita perhatikan bersama, dengan melihat hasil rapor si A yang nilai keseniannya lebih tinggi maka secara tidak langsung akan membuka jalan pikiran kita serta memberikan wadah bagi anak untuk menggeluti dan fokus mendalami bidang kesenian yang berguna bagi masa depannya.
Dari contoh ilustrasi di atas, bisa kita pahami bahwa pada dasarnya nilai rapor memang menjadi penentu keberhasilan akademik peserta didik namun bukan menjadi jaminan bahwa masa depan anak akan sesuai dengan nilai rapor.Â
Maka dari itu, sebagai guru dan orangtua kita bisa saling bersinergi untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa ada hal esensial dari sebuah nilai yang tercantum pada rapor belajar.
Nilai rapor pada hakikatnya adalah suatu capaian belajar yang dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam upaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar selama satu semester.Â
Penilaian tentang ranah afektif, psikomotorik, dan kognitif adalah hal yang perlu diperhatikan. Kita tak selalu fokus tentang nilai berupa angka. Memperhatikan perkembangan anak melalui sikap dan kepribadian selama satu semester dapat menjadi sebuah acuan utama dalam menyukseskan pendidikan menuju generasi pembelajar yang lebih baik di masa depan.
Ada empat fungsi esensial dari nilai rapor yang diterima oleh siswa. Antara lain sebagai berikut:
Bagi Peserta didik
Untuk mengetahui kemajuan hasil belajar diri, konsep atau teori-teori yang belum dikuasai, serta memotivasi diri untuk lebih giat dalam belajar serta membantu memperbaiki strategi belajar.
Bagi Orangtua
Mengetahui perkembangan anaknya sehingga orangtua dapat membantu anaknya belajar, memotivasi untuk meningkatkan hasil belajar dan melengkapi fasilitas belajar di rumah.