Senin, 23 Oktober 2023, Bupati Kutai Barat Bapak FX. Yapan secara resmi membuka Festival Dahau 2023 di Kutai Barat. Acara yang dilaksankan tepat di Alun-alun kecamatan Barung Tongkok tersebut dihadiri sebagian besar masyarakat Kutai Barat khususnya yang tinggal di daerah Barong Tongkok dan sekitarnya.Â
Melansir laman KOMINFOKUBAR, melalui sesi wawancara di stasiun TVRI Kaltim pada 16 Oktober lalu. Pak Yapan juga mengungkapkan bahwa festival yang dilaksanan tahun ini merupakan ajang untuk menikmati keindahan alam yang indah melalui tempat-tempat wisata yang ada di Kutai Barat.Â
Selain itu, melalui acara ini pula Kutai Barat dan seluruh masyarakat juga sekaligus memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan bidang pariwisata Kubar melalui kerjasama dengan berbagai pihak.Â
Ragam pameran yang diperkenalkan yani pameran kerajian tangan khas UMKM Kubar, kuliner khas Kutai Barat, Budaya dan tradisi, rangkaian prosesi atau upacara adat khas suku-suku di Kabupaten Kutai Barat, dan masih banyak lagi.Â
Lebih lanjut, Bupati membeberkan bahwa "Dahau tahun ini dilaksanakan secara meriah antara lain perlombaan tradisional, pameran pembangunan dan UMKM yang ada di Kutai Barat, Tarian Kolosal, serta tahun ini menjadi sangat spesial yaitu mengagendakan pemecahan rekor muri yakni penggunaan anjat terbanyak".
Lantas, jika kita mengacu pada sejarah penyelenggaraannya, bagaimana sih sejarah terbentuknya atau awal dilaksanakannya Festival Dahau Kutai Barat dan apa fungsi dan perannya bagi masyarakat Kutai Barat?
Dahau merupakan sebuah tradisi yang dimiliki oleh masyarakat suku Dayak di Provinsi Kaltim. Tradisi ini biasanya dilaksanakan pada saat perayaan adat seperti pernikahan atau upacara keagamaan. Dahau sendiri merupakan sebuah tarian yang dilakukan oleh beberapa orang penari yang menggunakan kostum tradisional Dayak.Â
Tarian Dahau sendiri biasanya diawali dengan lantunan iringan musik yang dimainkan oleh beberapa alat musik tradisional khas seperti gendang, gambus, dan seruling.Â
Yang menjadi daya tarik sendiri adalah kualitas tarian yang dipertunjukkan dan kelihaian para penarinya. Para penari biasanya telah diatur untuk menggunakan kostum khas tradisional sukju Dayak kemudian menari dengan gerakan yang khas serta diiringi oleh lagu-lagu yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari suku Dayak.Â
Ada yang khas dan syarat akan makna dari pelaksanaan Dahau itu sendiri. Salah satunya adalah penggunaan topi dari daun bertingkay yang secara makna dan filosofis melambangkan arti sebuah kesatuan dan keberagaman.Â