Menjadi seorang guru berarti tak hanya memilih sebuah pekerjaan semata. Ada tanggung jawab lain yang perlu dilaksanakan sebagai guru. Mengajar, menyiapkan perangkat ajar, saling bertegur sapa, murah senyum, pandai mengakrabkan diri dengan peserta didik, professional ketika dalam kelas maupun di lingkungan kerja bersama rekan kerja, hingga memiliki keterampilan atau kemahiran lebih adalah syarat mutlak yang wajib dimiliki oleh seorang pendidik professional. Coba kita lihat keadaan saat sekarang guru diharuskan dan bahkan diwajibkan untuk dekat dengan teknologi.Â
Menyiapkan ragam media ajar yang atraktif, kreatif, dan inovatif serta mampu membuat suasana belajar yang menyenangkan adalah tujuan besar terselenggarakannya proses pendidikan yang berkualitas. Namun, dapatkah proses pendidikan yang berkualitas terlaksana hanya dengan penguasaan teknologi saja? Tentunya hal itu saja tak cukup, ada kompetensi lain yang perlu kita kuasai jika sebagian dari kita adalah orang yang berprofesi sebagai pendidik. Beberapa hal yang perlu dikuasai antara lain, mampu menentukan dan memilih metode pembelajaran yang relevan bagi anak, memiliki kemampuan dalam analisis minat dan bakat, serta mampu mengenali karakteristik peserta didik dengan baik pula.Â
Jika itu sudah mampu kita laksanakan, kita tak akan kesulitan untuk menentukan proses pembelajaran yang diharapkan di kelas. Beberapa ahli berpendapat tentang karakteristik peserta didik di antaranya sebagai berikut.
- Jean Piaget: Seorang ahli psikologi perkembangan yang menyatakan bahwa peserta didik melalui tahapan-tahapan perkembangan kognitif, mulai dari tahap sensorimotor hingga tahap operasional formal. Karakteristik peserta didik dipengaruhi oleh tahap perkembangan kognitif mereka.
- Lev Vygotsky: Ahli psikologi yang menekankan pentingnya lingkungan sosial dalam pembelajaran. Menurut Vygotsky, karakteristik peserta didik mencakup kemampuan kognitif dan sosial mereka, serta kemampuan untuk belajar melalui interaksi dengan orang lain.
- Abraham Maslow: Psikolog yang mengembangkan teori hierarki kebutuhan, menyatakan bahwa karakteristik peserta didik juga dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan dasar mereka seperti makanan, tempat tinggal, keamanan, hubungan sosial, harga diri, dan aktualisasi diri.
- Erik Erikson: Ahli psikologi yang mengembangkan teori psikososial, mengidentifikasi serangkaian konflik psikososial yang dialami individu sepanjang hidup mereka. Karakteristik peserta didik juga dipengaruhi oleh tahap-tahap konflik ini, yang mencakup perkembangan identitas dan hubungan sosial.
- Howard Gardner: Psikolog yang mengembangkan teori kecerdasan majemuk (multiple intelligences) menyatakan bahwa peserta didik memiliki kecerdasan-kecerdasan yang berbeda-beda, seperti kecerdasan verbal, logika-matematis, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, dll. Karakteristik peserta didik mencakup dominasi kecerdasan tertentu pada masing-masing individu.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat kita simpulkan bahwasannya karakteristik peserta didik merupakan instrumen penting dalam diri peserta didik yang berkaitan dengan sifat dan karakter diri dari siswa. Memahami karakter mereka yang heterogen dengan baik akan meningkatkan pengetahuan kita selaku guru untuk memilih metode belajar apa yang efektif. Serta yang terpenting, memahami karakteristik peserta didik secara individual membantu pendidik merancang strategi pengajaran yang sesuai dan mendukung perkembangan holistik siswa. Pendekatan pendidikan yang memperhatikan perbedaan individual ini dikenal sebagai pendekatan diferensiasi pembelajaran.
Langkah-langkah untuk mengenali karakteristik peserta didik di kelas
Mengenali karakteristik peserta didik adalah langkah penting dalam mendesain pembelajaran yang efektif dan mendukung perkembangan holistik siswa. Berikut adalah beberapa cara untuk mengenali karakteristik peserta didik:
- Observasi: Perhatikan siswa selama kegiatan pembelajaran. Amati bagaimana mereka berinteraksi dengan teman sekelas, bagaimana mereka menyelesaikan tugas-tugas, dan bagaimana mereka merespons materi pembelajaran. Observasi dapat memberikan wawasan tentang perilaku, kemampuan, dan minat siswa.
- Wawancara: Ajukan pertanyaan kepada siswa untuk memahami minat, hobi, aspirasi, dan harapan mereka. Wawancara dapat memberikan gambaran lebih mendalam tentang latar belakang, minat, dan tujuan belajar siswa.
- Penilaian Awal: Gunakan tes atau penilaian awal untuk mengukur kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Penilaian awal dapat membantu mengidentifikasi tingkat pemahaman dan keterampilan siswa dalam berbagai area.
- Pertanyaan Terbuka: Ajukan pertanyaan terbuka kepada siswa selama diskusi kelas atau kegiatan pembelajaran. Pertanyaan terbuka merangsang siswa untuk berpikir secara kreatif dan memberikan wawasan tentang cara mereka memproses informasi dan memecahkan masalah.
- Portofolio Siswa: Mintalah siswa untuk membuat portofolio yang mencakup contoh karya terbaik mereka, proyek-proyek yang mereka bangun, atau catatan kegiatan ekstrakurikuler. Portofolio ini dapat memberikan gambaran tentang minat dan keterampilan siswa di luar lingkungan kelas.
- Kolaborasi dengan Orang Tua: Libatkan orang tua dalam proses pendidikan. Mereka sering memiliki pemahaman yang mendalam tentang karakteristik, minat, dan kebutuhan anak-anak mereka. Mengadakan pertemuan orang tua-guru atau melakukan komunikasi reguler dengan orang tua dapat memberikan wawasan tambahan tentang peserta didik.
- Diskusi dengan Rekan Pendidik: Berdiskusi dengan rekan pendidik dan staf sekolah lainnya juga dapat memberikan wawasan. Mereka mungkin memiliki pengamatan yang berbeda atau pengalaman khusus dengan siswa yang dapat memperkaya pemahaman Anda tentang karakteristik peserta didik.
- Menggunakan Alat Bantu Teknologi: Ada berbagai alat bantu teknologi, seperti survei online atau aplikasi pengelolaan kelas, yang dapat membantu mengumpulkan data tentang karakteristik peserta didik secara anonim dan efisien.
Dengan menggabungkan informasi dari berbagai sumber ini, pendidik dapat memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang karakteristik peserta didik mereka. Hal ini memungkinkan pendidik merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan siswa.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H